Sejarah Majalah Bobo yang Terbitkan Kumpulan Cerpen dan Dongeng Edisi 50 Tahun

Kamis, 14 September 2023 14:00 WIB

Majalah Bobo edisi 50 tahun. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah anak legendaris di Indonesia, Bobo, menerbitkan edisi koleksi terbatas 50 tahun majalah Bobo khusus cerita pendek atau cerpen dan dongeng. Edisi ini akan memuat kumpulan cerpen dan dongeng terbaik sepanjang masa majalah Bobo dari tahun 70-an hingga 2000-an. Ada sekitar 50 cerita yang dimuat dalam 100 halaman majalah tersebut.

“Halo, teman-teman! Ada kejutan lainnya dari Majalah Bobo, nih. Kali ini Majalah menerbitkan Edisi Koleksi 50 Tahun Cerpen dan Dongeng,” tulis akun media sosial twitter atau X resmi Majalah Bobo, @majalah_bobo pada Selasa, 12 September 2023.

Kumpulan cerpen dan dongeng majalah Bobo edisi 50 tahun ini dibanderol dengan harga Rp 75 ribu. Edisi terbatas ini bisa didapatkan dan dipesan melalui sistem pre-order yang dimulai pada 12-26 September 2023. Adapun pemesanan dapat dilakukan melalui e-commerce, seperti GridStore, Tokopedia, dan Shopee, serta Toko Buku Gramedia dan Wholesale Gramedia.

Sebelumnya, pada pertengahan Juni 2023 lalu, media sosial juga diramaikan dengan cerita warganet berburu Majalah Bobo 100 halaman edisi spesial 50 tahun.

Edisi khusus itu diterbitkan dalam rangka merayakan ulang tahun ke-50 Majalah Bobo. Majalah itu berisi lebih dari 50 cerita terbaik Bobo sepanjang masa.

Advertising
Advertising

Lantas, seperti apa sejarah Majalah Bobo? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Sejarah Majalah Bobo

Majalah Bobo adalah bacaan populer bagi kalangan anak-anak Indonesia yang terbit pertama kali pada 14 April 1973. Majalah anak-anak ini merupakan versi bahasa Indonesia dari majalah serupa di Belanda yang telah mengalami penyesuaian isi.

Dalam versi Indonesia ini, terdapat dua jenis Majalah Bobo. Pertama, majalah Bobo yang diterbitkan untuk anak usia sekolah dasar atau SD dan terbit satu minggu sekali setiap hari Kamis.

Kedua, majalah Bobo Junior yang diterbitkan khusus anak prasekolah hingga TK yang merupakan adaptasi langsung dari Belanda. Majalah yang terbit dua minggu sekali setiap hari Rabu ini terbit selama 20 tahun, yakni dari 9 April 2002 hingga 21 Desember 2022 lalu.

Kehadiran Majalah Bobo di Indonesia berawal pada 1965 ketika Harian Kompas membuat sebuah halaman khusus yang berisi konten untuk anak-anak. Berdasarkan situs Bobo Grid, pendiri Kompas Gramedia yakni P.K Ojong dan Jakob Oetama mengusulkan untuk mengembangkan halaman khusus anak-anak tersebut menjadi sebuah majalah anak.

Setelah itu, pengembangan majalah Bobo diserahkan kepada J. Adi Subrata dan Tineke Latumeten. Kerjasama antara Majalah Bobo Belanda dan Harian Kompas pun dilakukan untuk membuat dan mengembangkan Majalah Bobo di Indonesia. Hasilnya, Majalah Bobo Indonesia pun terbit untuk pertama kalinya pada 14 April 1973.

Sejak saat itu, Majalah Bobo rutin terbit setiap seminggu sekali untuk menghibur anak-anak Indonesia. Namun, Majalah Bobo Junior yang dikhususkan untuk anak usia prasekolah hingga TK telah berhenti terbit pada 21 Desember 2022 lalu.

Perkembangan Majalah Bobo

Pada masa awal terbit, Majalah Bobo hanya memiliki 16 halaman yang terbuat dari bahan kertas koran. Kala itu, isinya pun masih cenderung hitam putih dan belum berwarna. Pada edisi pertamanya, hanya satu cerita yang dicetak secara berwarna yakni cerita “Keluarga Kelinci”. Sedangkan, yang lainnya dicetak secara hitam putih. Kemudian pada pertengahan 1973, beberapa cerita di majalah Bobo barulah dicetak khusus dengan warna.

Dari segi isi, sebagian isi Majalah Bobo pada awalnya berasal dari bahan-bahan di Majalah Bobo Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Bahkan, penamaan sejumlah karakternya pun merupakan adaptasi dari Majalah Bobo Belanda. Beberapa nama karakter dalam Majalah Bobo adalah sebagai berikut:

- Upik berasal dari nama Boemsi

- Coreng berasal dari nama Krabbel

- Paman Gembul berasal dari nama Oom Slokop

- Bibi Teliti berasal dari nama Pieta Secuur

Pada awalnya, Majalah Bobo dijual dengan harga Rp 20. Namun, seiring berkembangnya zaman dan naiknya inflasi, maka harga Majalah Bobo pun mengalami perubahan hingga saat ini dijual seharga Rp 18 ribu.

Di sisi lain, Majalah Bobo juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya sejumlah platform digital dan siniar dari Majalah Bobo.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Daftar Perusahaan Media Cetak di Indonesia yang Berhenti Terbit

Berita terkait

Iklan Media Cetak: Jenis, Ciri-Ciri, dan Kelebihannya

21 November 2023

Iklan Media Cetak: Jenis, Ciri-Ciri, dan Kelebihannya

Iklan media cetak adalah bentuk pemasaran yang menggunakan media cetak fisik untuk menjangkau konsumen dalam skala luas. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

BTN Solusi, Bidik 22.000 Karyawan Gramedia

14 Agustus 2023

BTN Solusi, Bidik 22.000 Karyawan Gramedia

Seluruh Karyawan Kompas Gramedia dan anak perusahaan memiliki peluang untuk memiliki rumah dengan skema KPR

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Susi Pudjiastuti Protes Pesawat Asing Layani Domestik, Ekspor Ilegal Bijih Nikel ke Cina Sejak 2014

2 Juli 2023

Terpopuler: Susi Pudjiastuti Protes Pesawat Asing Layani Domestik, Ekspor Ilegal Bijih Nikel ke Cina Sejak 2014

Terpopuler: Susi Pudjiastuti protes maraknya pesawat asing layani penerbangan domestik, ekspor ilegal bijih nikel sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Daftar Perusahaan Media Cetak di Indonesia yang Berhenti Terbit

1 Juli 2023

Daftar Perusahaan Media Cetak di Indonesia yang Berhenti Terbit

Berdasarkan data Serikat Perusahaan Pers, masih ada 593 media cetak yang terdaftar pada 2021, tetapi tersisa 399 media pada 2022

Baca Selengkapnya

Profil Majalah National Geographic yang PHK 19 Penulis Kloter Terakhirnya

1 Juli 2023

Profil Majalah National Geographic yang PHK 19 Penulis Kloter Terakhirnya

Profil majalah National Geographic atau NatGeo yang melakukan PHK terhadap 19 penulis gelombang terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Gunung Agung Bangkrut, Ini 10 Daftar Toko Buku yang Masih Bertahan

23 Mei 2023

Gunung Agung Bangkrut, Ini 10 Daftar Toko Buku yang Masih Bertahan

Daftar toko buku yang masih bertahan di Indonesia, antara lain Gramedia, Books & Beyond, Kinokuniya, Aksara Kemang, Toko Buku Sriwedari, dan Togamas.

Baca Selengkapnya

Cerita Media Lokal Jepang: Bisnis Koran Bertahan karena Minat Baca Warga Tinggi

19 Februari 2023

Cerita Media Lokal Jepang: Bisnis Koran Bertahan karena Minat Baca Warga Tinggi

Shinano Mainichi Shimbun adalah media cetak koran berbahasa Jepang berdiri sejak 150 tahun lalu. Apa strateginya bertahan di tengah disrupsi digital?

Baca Selengkapnya

Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori Dapat Penghargaan Tertinggi, Book of The Year di IKAPI Awards 2022

9 November 2022

Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori Dapat Penghargaan Tertinggi, Book of The Year di IKAPI Awards 2022

Melihat antusiasme ini Christina mengatakan bahwa versi hardcover dari Laut Bercerita akan terus dicetak.

Baca Selengkapnya

Profil Kepala BPOM Penny Lukito, Sosok Penting Menyusuri Kasus Gagal Ginjal Akut Anak-anak

1 November 2022

Profil Kepala BPOM Penny Lukito, Sosok Penting Menyusuri Kasus Gagal Ginjal Akut Anak-anak

Penny Lukito yang dilantik debagai Kepala BPOM sejak 20 Juli 2016. Kini, ia menjadi sumber paling dicari dalam penyusuran kasus gagal ginjal akut anak

Baca Selengkapnya

Novel Leila Chudori, Laut Bercerita Sudah Dicetak 48 Kali dalam 5 Tahun, Penerbit: Luar Biasa

13 Juli 2022

Novel Leila Chudori, Laut Bercerita Sudah Dicetak 48 Kali dalam 5 Tahun, Penerbit: Luar Biasa

Yang istimewa, Leila Chudori memberi bonus sepucuk surat dari salah satu tokoh kepada Biru Laut khusus pembeli novel Laut Bercerita versi sampul kera

Baca Selengkapnya