TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, perusahaan media cetak dunia, National Geographic, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 19 penulis terakhirnya pada Rabu, 28 Juni 2023. Majalah National Geographic atau NatGeo ini pertama kali terbit pada 1888 atau telah berusia seabad lebih.
Seperti diketahui, Majalah National Geographic memiliki sampul ikonik berwarna kuning. Selama beroperasi, NatGeo telah menghadirkan ilmu pengetahuan terbaik dan alam kepada pembacanya setiap bulan. Tentunya, kabar ini mengejutkan menambah panjang daftar perusahaan media cetak yang gulung tikar.
Masalah penutupan media cetak bukan hanya terjadi di luar negeri, tetapi juga di Indonesia. Selama kurun waktu 2000-an, ada sejumlah media cetak yang resmi menyatakan tutup.
Daftar Perusahaan Media Cetak Indonesia yang Tutup
Berdasarkan data Serikat Perusahaan Pers, masih ada 593 media cetak yang terdaftar pada 2021, tetapi tersisa 399 media pada 2022. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan media cetak di Indonesia yang akhirnya tutup ataupun beralih ke media digital.
1. Koran SINDO
- Perusahaan: PT Media Nusantara Indonesia (MNI).
- Tutup: 17 April 2023.
2. Harian Republika
- Perusahaan: PT Republika Media Mandiri.
- Beralih ke digital: 31 Desember 2022.
3. Majalah Mombi (Balita)
- Perusahaan: Kompas Gramedia.
- Tutup: 28 Desember 2022.
4. Tabloid Nova
- Perusahaan: Kompas Gramedia.
- Tutup: 22 Desember 2022.
5. Majalah Mombi SD
- Perusahaan: Kompas Gramedia.
- Tutup: 21 Desember 2022.
6. Majalah Bobo Junior
- Perusahaan: Kompas Gramedia.
- Tutup: 21 Desember 2022.
Selanjutnya: 7. Suara Pembaruan...