Arsjad Rasjid Umumkan 8 Proyek Warisan untuk ASEAN
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 4 September 2023 15:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua ASEAN Business Advisory Council sekaligus Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengumumkan delapan legacy project atau proyek warisan untuk ASEAN.
Delapan proyek ini yaitu ASEAN QR Code, Marketplace Landing Platform, Wiki Entrepreneur ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model of Agriculture Product, dan Representative of ASEAN Business Entity.
Proyek warisan tersebut merupakan turunan dari lima isu prioritas dalam ASEAN Business and Investment Summit 2023. Antara lain transformasi digital, ketahanan pangan, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, serta fasilitas perdagangan dan investasi yang memprioritaskan UMKM.
"Legacy ini bukan suatu policy, tapi aksi. ASEAN legacy ini akan terus berjalan, market lending program untuk semua UMKM berjalan," kata dia saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 4 September 2023.
Proyek pertama yang diperkenalkan adalah ASEAN QR Code. Hingga saat ini, sudah ada enam negara anggota ASEAN yang bekerja sama mengimplementasikan pembayaran dengan sistem QRIS. Yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia.
Legacy Lead of ASEAN QR Code Pandu Patria Sjahrir mengatakan semua bank sentral telah bergabung untuk menggunakan sistem pembayaran batas negara yang lebih cepat, lebih hemat biaya, transparan, dan inklusif. Penerapan sistem pembayaran digital tersebut menyasar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Serta mendorong pertumbuhan pariwisata.
Selanjutnya proyek Marketplace Landing Platform. Platform Pinjaman Marketplace ini bertujuan untuk memberdayakan platform pinjaman untuk menghubungkan UMKM yang membutuhkan pendanaan dengan pemberi pinjaman massal yang berorientasi pada dampak dan mencari keuntungan yang menarik.
Sumber pembiayaan alternatif ini membantu UMKM mengembangkan bisnis mereka melebihi pilihan pembiayaan tradisional. Policy Manager of ASEAN-BAC Digital Transformation Working Group Yohanes Lukiman mengatakan pihaknya akan terus memperluas kredit di bawah peraturan yang transparan untuk UMKM di ASEAN.
Selanjutnya: Proyek ASEAN Carbon Centre of Excellence<!--more-->
Kemudian proyek lainnya ASEAN Carbon Centre of Excellence. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan platform yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik mengenai solusi berbasis alam dan perdagangan karbon di pasar masing-masing.
Sementara proyek Wiki Entrepreneur merupakan menghubungkan UMKM dengan berbagai sumber daya dan peluang untuk meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Proyek ini adalah pusat bagi perusahaan besar untuk memasarkan program dukungan UKM mereka dan bagi UMKM untuk mengakses sumber daya.
Sedangkan Inclusive Closed-Loop Model of Agriculture Product menempatkan petani kecil sebagai pusat ekosistem multi-pemangku kepentingan yang dipimpin oleh sektor swasta. Hal ini mendorong kerja sama multi-pemangku kepentingan yang berkelanjutan dan memberdayakan kelompok-kelompok marginal, termasuk UMKM, petani, dan komunitas nelayan dengan akses terhadap keuangan, pengetahuan, teknologi, dan pasar. Sehingga menghasilkan industri pangan berbasis petani dan pengembangan UKM yang sukses.
Lalu ASEAN Net Zero Hub bertujuan untuk menyediakan platform yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, seiring mereka berupaya mengurangi emisi GRK dan mencapai net zero. Platform ini akan mempertemukan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk membentuk semangat kolaborasi seiring dengan upaya dekarbonisasi industri di seluruh ASEAN.
Adapun proyek ASEAN One Shot Campaign merupakan program pencegahan penyakit yang bertujuan untuk memperluas cakupan vaksinasi rutin dan menawarkan solusi permanen yang bertujuan mengatasi masalah kesetaraan dan aksesibilitas vaksin.
Terakhir, proyek Badan Usaha ASEAN. Melalui Badan Usaha ASEAN, ASEAN-BAC 2023 akan mendorong investasi intra-ASEAN dengan menawarkan keuntungan bagi dunia usaha yang beroperasi di kawasan seperti penyederhanaan peraturan dan penyederhanaan prosedur.
Arsjad menegaskan proyek-proyek tersebut ditujukan untuk memudahkan masyarakat. Dia juga menggarisbawahi proyek ini tidak hanya menggandeng perusahaan besar dan menengah, tapi juga mendorong agar perusahaan kecil bisa turut memanfaatkannya.
"Semuanya ini nantinya insya Allah membuat fondasi atau yayasan bentukan untuk legacy supaya bisa berjalan, perlu waktu dan semua ini harus bisa berguna aksinya," kata dia.
Pilihan Editor: Arsjad Rasjid Sebut RI Ciptakan Era Baru Berbisnis di Asia Tenggara, Apa Maksudnya?