Rencana Impor Beras dari Kamboja, Bapanas: Masih dalam Proses
Reporter
Amy Heppy
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 2 September 2023 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut rencana impor beras dari Kamboja hingga kini masih dalam proses pembicaraan antara kedua negara.
“Kita kan buka option, sebenarnya dengan Kamboja itu ada MoU dulu 11 tahun lalu dan kini sedang on review. G2G (government to government) kita review dulu,” kata Arief saat dihubungi pada Jumat malam, 1 September 2023.
Menurutnya, hingga kini masih dilakukan penjajakan untuk mencapai kesepakatan antara kedua negara. Presiden Joko Widodo juga sudah menghubungi Perdana Menteri Kamboja untuk membahas mengenai impor beras.
“On process dan bukan stop juga, jadi on process,” ungkapnya.
Arief menjelaskan, selain dengan Kamboja, Indonesia juga telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah negara lain, satu diantaranya adalah India dalam rangka pemenuhan stok beras dalam negeri.
“Tinggal di follow up aja, tapi sekarang kalau eksisting itu masih Vietnam dan Thailand yang banyak,” ujar Arief.
Masih ada kuota impor beras sebanyak 400 ribu ton
<!--more-->
Sementara itu, saat ini Indonesia masih memiliki kuota impor beras sebanyak 400 ribu ton. Jumlah tersebut merupakan kloter terakhir dari total rencana impor 2 juta ton yang ditargetkan tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, impor 400 ribu ton beras tersebut diperkirakan tiba di tanah air pada akhir November atau awal Desember tahun ini.
Setelah itu, kata dia, Bulog akan memaksimalkan serapan beras di dalam negeri.
"Jadi terakhir datang dari seluruh 2 juta itu. Terakhir datang awal Desember atau akhir November 2023, itu selesai," kata Budi Waseso pada Senin, 28 Agustus 2023.
Pilihan editor: Bapanas Dorong Pengembangan Hilirisasi Produk Pangan untuk Jaga Stabilitas Inflasi