Bukan Hanya Uni Eropa, Ini 6 Negara yang Pernah Menggugat Indonesia dan Bersengketa di WTO

Jumat, 1 September 2023 17:21 WIB

Menteri Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol Maria Reyes Maroto Illera (kedua kanan) mengikuti acara pertemuan G20 Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis 22 September 2022. Pertemuan tingkat Menteri G20 bidang Perdagangan, Investasi dan Industri tersebut mengangkat enam isu prioritas, yakni reformasi Badan Perdagangan Dunia atau World Trade Forum (WTO), sistem peta jalan multilateral dalam memperkuat tujuan pembangunan atau SDG's, respons perdagangan investasi dan industri dalam mengatasi pandemi dan mendukung arsitektur kesehatan global, digital dan rantai nilai global, peningkatan investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, dan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui industri 4.0. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sedang melawan gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Organisasi antarpemerintahan negara-negara di Eropa itu sedang di atas angin. Sebab, Indonesia kalah dalam gugatan tersebut.

Dilansir dari situs wto.org, setidaknya terdapat beberapa negara lain di luar Uni Eropa yang menyatakan keberatan terkait kebijakan tersebut. Di antaranya China, Jepang, Korea Selatan, Russia, Inggris, Amerika, Arab, Singapura, India, Taiwan, Turki, Ukraina, dan Brazil.

Perselisihan Indonesia dengan sejumlah negara terkait kebijakan ekonomi bukanlah yang pertama kali. Beberapa negara lain sempat menggugat dan bersengketa dengan Indonesia di WTO dalam kasus yang berbeda. Berikut 5 diantaranya: .

1.Korea

Dilansir dari Tempo, Indonesia pernah memenangkan sengketa melawan Korea Selatan terkait pengenaan bea masuk (BM) antidumping atas produk kertas Indonesia di Korea.

Advertising
Advertising

Saat itu, Indonesia menggugat pemerintah Korea yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Agreement on Antidumping WTO terhadap produk kertas di Indonesia. Perusahaan Indonesia yang dikenai tuduhan dumping adalah PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk, PT Pindo Deli Pulp dan Paper Mill, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, dan April Fine Paper Trading Ltd.

2.Jepang

Pemerintah Jepang pernah melaporkan Indonesia ke WTO terkait larangan ekspor bahan mentah mineral pada 2014. Dilansir dari situs Kemenperin.go.id, protes Jepang terhadap larangan ekspor bahan mentah mineral itu dinilai sejumlah pihak tidak lazim.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) era Presiden Susilo Bambang Yudhyono, Mohamad Suleman Hidayat. Menurut Hidayat, kebijakan pelarangan ekspor terkait bahan mentah mineral itu hak Indonesia dan Jepang tidak seharusnya protes.

“Puluhan tahun Jepang menggunakan bahan baku mineral Indonesia dengan harga murah. Kini, Indonesia punya bahan baku mau memajukan industri pengolahan sendiri tapi malah diprotes Jepang. Itu kan aneh,” ujar Hidayat.

3.Amerika Serikat dan Selandia Baru

Pada tahun 2014, Indonesia sempat digugat oleh Selandia Baru dan Amerika Serikatke WTO terkait dengan Kebijakan pembatasan impor hortikultura dan produk hewan Indonesia. Selandia Baru dan Amerika Serikat keberatan atas kebijakan Indonesia yang bertentangan dengan Pasal 11 ayat (1) GATT 1994, Pasal 4 ayat (2) Agreement on Agriculture, dan Pasal 3 ayat (2) Agreement on Import Licensing Procedures.

Tiga pasal tersebut setidaknya berisi soal ketentuan impor produk hortikultura, hewan, dan produk hewan. Indonesia dinilai telah melakukan 18 tindakan yang bertentangan dengan tiga pasal tersebut. Akibatnya, Indonesia harus melakukan langkah penyesuaian kebijakan terhadap aturan GATT 1994 tersebut.

4.Brazil

Brazil sempat menggugat Indonesia pada 2014 terkait kebijakan importasi yang dilakukan Indonesia sebagai upaya memproteksi perdagangan. Bagi Indonesia sendiri, kebijakan itu merupakan upaya perlindungan terhadap konsumen dalam negeri untuk mendapatkan produk yang aman, sehat, dan halal.

Dilansir dari artikel ilmiah berjudul Dampak Penerapan Agreement On The ApplicationOf Sanitary And Phytosanitary Measures Terhadap Perdagangan Di Indonesia, Brazil menggugat keseluruhan ketentuan importasi seperti daftar positif, persyaratan penggunaan, diskriminasi dalam persyaratan label halal, pembatasan transportasi impor, dan penundaan persetujuan persyaratan sanitasi.

Brazil menganggap bahwa ketentuan poin terebut menghambat ekspor Brazil ke Indonesia yang telah menjadi eksportir ayam halal terbesar di dunia.

5.Vietnam

Pada 2014, Indonesia memberlakukan safeguards atau tindakan yang diambil pemerintah untuk memulihkan suatu kerugian serius terhadap industri dalam negeri akibat lonjakan barang sejenis sebagai akibat dari perkembangan yang tidak terduga. Kebijakan itu diberlakukan terhadap produk impor Baja Alumunium Lapis Seng (BjLAS).

Kebijakan tersebut digugat Vietnam sebagai pengekspor BjLAS mengajukan gugatan ke WTO terhadap tindakan safeguards tersebut. Dalam artikel ilmiah yang berjudul Gugatan Vietnam Kepada Indonesia Terkait Safeguards Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan, Vietnam menilai bahwa kebijakan safeguards yang dilakukan pemerintah Indonesia tidak sesuai dengan pengaturan Article XIX GATT, Article 4 dan Article 12 Agreement on Safeguards.

6.Arab Saudi

Arab Saudi menjadi salah satu negara yang menggugat kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah terkait hilirisasi yang dilakukan Indonesia.

Selain itu, dalam artikel ilmiah yang berjudul Kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah terkait hilirisasi, Arab Saudi sempat menaikkan bea masuk terhadap 575 produk pada Juni 2020 lalu. Kebijakan tersebut membuat sejumlah produk ekspor Indonesia harus terdampak. Seperti produk otomotif yang bea masuknya naik 5 persen menjadi 7 persen, produk kertas dan turunannya naik dari 5 persen menjadi 10 persen, produk baja dan besi yang naik dari 5 persen menjadi 20 persen.

ANANDA BINTANG l TIM TEMPO

Pilihan Editor: Ini Usul Bahlil Jika Indonesia Kembali Kalah Gugatan di WTO

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

7 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

16 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

21 jam lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

2 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

2 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

NewJeans akan Meluncurkan How Sweet

3 hari lalu

NewJeans akan Meluncurkan How Sweet

NewJeans akan merilis single baru How Sweet pada 24 Mei 2024 dengan double title track, yaitu How Sweet dan Bubble Gum

Baca Selengkapnya

NewJeans akan Menjadi Tamu 2 Days & 1 Night, Acara Variety Show Korea

3 hari lalu

NewJeans akan Menjadi Tamu 2 Days & 1 Night, Acara Variety Show Korea

NewJeans dijadwalkan tampil sebagai tamu di acara 2 Days & 1 Night

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

4 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya