Bakal Gantikan Pertalite Tahun Depan, Ini Kelebihan Pertamax Green 92

Kamis, 31 Agustus 2023 15:16 WIB

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengungkapkan sejumlah kelebihan Pertamax Green, diantaranya memberikan akselerasi kendaran lebih baik dan membuat mesin lebih bersih. Menurut Yos Nofendri dari Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 (2018), perpaduan Pertamax (RON 92) dan 5 persen etanol meningkatkan kinerja mesin hingga 10,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bakal mengganti bahan bakar minyak jenis Pertalite dengan Pertamax Green 92 mulai 2024. Pertamax Green 92 merupakan produk campuran Pertalite dengan etanol 7 persen. Lantas, apa kelebihan Pertamax Green 92?

1. Lebih Ramah Lingkungan

Langkah pergantian dari Pertalite menjadi Pertamax Green 92 sejalan dengan perintah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa nilai oktan BBM minimal di angka 91. Sebab, kebijakan yang berasal dari mandat KLHK ini mengharuskan nilai oktan BBM minimal di angka 91 untuk mengurangi kerusakan lingkungan.

Penggunaan bioetanol ini sesuai dengan aspek lingkungan untuk menurunkan emisi karbon dan memenuhi penggunaan bioenergi. Akibatnya, gas buangan dari Pertamax Green 92 menjadi lebih ramah lingkungan.

2. Kinerja Mesin Menjadi Lebih Baik

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, kelebihan Pertamax Green 92 antara lain membuat kerja mesin kendaraan menjadi lebih baik dan lebih bersih. Dengan begitu, Pertamax Green 92 dan Pertamax Green 95 dapat membuat kinerja mesin kendaraan menjadi lebih baik.

3. Kemungkinan Harga Relatif Murah

Pertamina menjual Pertamax Green 95 dengan harga Rp13.500 per liter. Meskipun pihak Pertamina belum menetapkan harga Pertamax Green 92 secara resmi, tetapi kemungkinan harga penjualan lebih rendah daripada Pertamax Green 95. Sebab, semakin rendah tingkat oktan (92), harga penjualan relatif lebih rendah pula.

4. Ketahanan terhadap Ledakan

Pertamax Green 92 dibandingkan bahan bakar dengan oktan 87 dapat bertahan hingga kompresi yang lebih tinggi sebelum meledak. Bahan bakar dengan oktan 92 mampu melakukan pembakaran lebih baik.

Dikutip dari True Car, pada dasarnya, semakin tinggi peringkat oktan, semakin rendah kemungkinan ledakan terjadi pada waktu yang salah.

Kondisi ini kemungkinan tidak akan membahayakan kendaraan. Namun, jika sering terjadi, dapat mempercepat penurunan kinerja mesin. Dengan begitu, peringkat oktan 92 dapat lebih tahan terhadap ledakan.

RIRI RAHAYU | ANDIKA DWI

Pilihan Editor: Pertalite akan Diganti Pertamax Green 92, Ini Penjelasan Dirut Pertamina

Berita terkait

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

11 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

12 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

17 jam lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

19 jam lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

1 hari lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

1 hari lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

1 hari lalu

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

Kasus kecelakaan bus ilegal tidak bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

1 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya