Kunjungan Menteri Bahlil ke Pulau Rempang Disambut Penolakan Penggusuran oleh Warga

Minggu, 13 Agustus 2023 17:50 WIB

Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modalnteri Bahlil Lahadalia saat menemui warga di Sembulang, Rempang, Batam, Ahad, 13 Agustus 2023. Foto: Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Batam - Kunjungan kerja Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia disambut aksi protes warga Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Minggu, 13 Agustus 2023. Ratusan warga menolak untuk relokasi imbas pembangungan mega proyek "Rempang Eco-City,".

Bahlil berkunjung ke Kantor Camat Sembulang, Rempang Kota Batam. Di perjalanan arah masuk ke lokasi, beberapa warga sudah berkumpul di sisi kiri dan kanan jalan.

Mereka membentangkan spanduk penolakan relokasi atau penggusuran. Sesekali warga yang mayoritas merupakan ibu-ibu berteriak menolak relokasi. "Kami minta 16 kampung tua jangan digusur," kata

Saat rombongan Menteri Bahlil sampai di lokasi teriakan warga semakin kencang. "Kami mohon pak menteri memperhatikan kami," kata warga lainnya.

Bahlil didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhammad Rudi langsung masuk ke ruangan kecil yang ada di Gedung Kantor Camat.

Advertising
Advertising

Selang beberapa menit, ratusan warga kembali datang membawa spanduk ingin masuk ke kantor camat. Beberapa petugas Kepolisian dan Ditpam BP Batam menahan warga untuk masuk.

Bahlil lalu keluar dari kantor camat dan menjumpai warga. Bahlil meminta perwakilan warga agar masuk ke dalam kantor camat untuk dibicarakan terkait relokasi tersebut.

Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit.

<!--more-->

Dia meminta warga untuk mempercayakan kepada perwakilan yang akan membicarakan aspirasi yang disampaikan langsung padanya. "Saya mengerti, jadi saya minta tiga orang untuk berbicara di dalam," kata Bahlil di lokasi pertemuan pada Minggu 13 Agustue 2023.

Beberapa orang warga masuk ke dalam kantor camat dan bertemu langsung dengan menteri. Pertemuan mereka berlangsung sekitar 30 menit.

Usai pertemuan, Syamsuddin salah seorang warga yang ikut bertemu Menteri mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi warga untuk tetep tidak direlokasi atau digusur. "Kami sudah sampaikan itu, kami bilang kalau kita tidak menolak pembangunan ini, tetapi kita menolak digusur," kata Syamsudin.

Ia menceritakan Menteri Bahlil akan membawa aspirasi warga ini ke rapat nasional di Jakarta. "Pak Menteri bilang, ini akan dipertimbangkan kembali, pokoknya kampung tua kami jangan diusik, kalau bisa dibuat molek," katanya kepada warga yang menunggu hasil mediasi di luar kantor camat.

Usai mediasi Bahlil meninjau peta pembangunan Pulau Rempang yang sudah dipajang di luar Kantor Camat. Bahlil mendapatkan penjelasan rencana pembangunan Rempang tersebut dari Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Bidang Investasi BP Batam, Sudirman Saad. "Ya bagus, semuanya lanjutakan," kata Bahlil.

Bahlil juga merespons penjelasan Sudirman Saad yang mengatakan di kawasan Kantor Camat Sembulang akan dibangun pelabuhan terminal khusus dan pelabuhan umum. "Jadi ini yang kampung tua?, ini akan jadi pelabuhan terbesar ya," kata Bahlil.

Saat diminta wawancara awak media Bahlil enggan berkomentar. "Nanti saja wawancaranya ya, kita jadwalnya kunjungan," katanya. Setelah itu Bahlil juga berkunjung ke Pulau Galang tempat relokasi warga yang terdampak.

Mega Proyek Pulau Rempang Eco-City

<!--more-->

Pengembangan kawasan Rempang Eco-City sudah dimulai sejak April 2023 lalu. Rencana ini diluncurkan dalam agenda peluncuran Program Pengembangan Pulau Rempang di Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pada 12 April lalu.

Target investasi di pulau itu pun mencapai Rp 381 triliun dan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 306 ribu orang. Sedangkan, Perusahaan pengembang kawasan tersebut dipegang oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) anak perusahaan Artha Graha milik Tomy Winata.

Pulau Rempang digadang-gadang bakal menjadi kawasan industri sekaligus pariwisata yang memiliki “Green Zone”. Di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat pelunduran program saat itu, Rudi menjelaskan jika BP Batam bakal menjadikan Pulau Rempang sebagai The New Engine of Indonesian’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City”. Terakhir Rudi mengungkapkan pembangunan Pulau Rempang setidaknya akan di mulai pada bulan September mendatang.

Dapat Penolakan Warga

Pembangunan Pulau Rempang mendapat penolakan warga. Pasalnya 16 kampung warga dikumpulau ini akan direlokasi untuk kepentingan pembangunan tersebut.

Warga mendukung pembangunan yang direncanakan BP Batam, tetapi mereka menolak untuk direlokasi atau digusur. "Kami sudah sejak tahun 1834 berada di Rempang, sebelum BP Batam ada bahkan sebelum Indonesia merdeka, sekarang kami mau digusur, kami tidak mau," kata Gerisman Ahmad Ketua Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Pulau Rempang.

YOGI EKA SAHPUTRA

Pilihan editor: Menteri Bahlil Minta Industri Pulp dan Kertas Tingkatkan Produksi dan Serapan Tenaga Kerja

Berita terkait

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

21 jam lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

1 hari lalu

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

Dua orang tewas usai melompat dari Jembatan Barelang di Kota Batam dalam waktu yang berdekatan

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

2 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

3 hari lalu

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

GP ANsor menilai pemberian IUP ini ide yang bagus terhadap kontribusi dan peran ormas sebagai salah satu komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

3 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya

GP Ansor Puji Ide Menteri Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas

3 hari lalu

GP Ansor Puji Ide Menteri Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas

Bahlil mengatakan pemberian IUP untuk ormas keagamaan tidak akan menjadi masalah selama dilakukan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Pria yang Hilang Setelah Lompat dari Jembatan Barelang Batam Akhirnya Ditemukan

3 hari lalu

Pria yang Hilang Setelah Lompat dari Jembatan Barelang Batam Akhirnya Ditemukan

Dalam keterangan awal Basarnas, korban sempat meminjam telepon genggam seorang pengunjung sebelum meloncat dari Jembatan Barelang.

Baca Selengkapnya

Jatam Kritik Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas Ala Bahlil: Menambah Masalah Kerusakan Lingkungan

4 hari lalu

Jatam Kritik Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas Ala Bahlil: Menambah Masalah Kerusakan Lingkungan

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadalia untuk bagi-bagi izin usaha tambang pada Ormas. Dianggap menambah masalah

Baca Selengkapnya