Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Tumbuh Positif

Reporter

Magang KJI

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 11 Agustus 2023 17:33 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Gujarat, India, Ahad, 16 Juli 2023 (Sumber: Instagram @smindrawati)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat penerimaan pajak Indonesia tetap tumbuh positif single digit, yakni sebesar Rp 1.109,10 triliun. Hal tersebut menunjukkan pencapaian pajak sebesar 64,56 persen dari target APBN 2023.

Sri menyebutkan, Pajak Penghasilan (PPh) non Migas mencapai sebesar Rp 636,56 triliun. Hal tersebut tercatat mencapai 72,86 persen dari target yang mengalami 6,98 persen kenaikan.

Selanjutnya, ia menyebutkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar Rp 417,64 triliun atau 56,21 persen dari target tahun ini, yang masih mengalami pertumbuhan 10,6 persen.

Ia kemudian melanjutkan dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak Lainnya sebesar Rp 9,6 triliun, “Ini kenaikan cukup tinggi 44,7 persen dari tahun lalu tapi PBB ini kontribusinya sangat kecil atau relatif kecil dibandingkan total penerimaan pajak,” kata Sri dalam konferensi pers pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Berikutnya, ia menilai PPh Migas mengalami penurunan seiring dengan harga komoditas migas. Menurut catatan Kemenkeu, PPh Migas yang terkumpul sebesar Rp 45,31 triliun atau turun 7,99 persen dari tahun lalu. Meskipun kalau dari sisi total telah mencapai 73,7 persen dari target tahun ini, ia menyebutkan PPh Migas mengalami kontraksi sebagai akibat dampak moderasi harga minyak bumi.

Advertising
Advertising

Pertumbuhan tahun ini dari penerimaan pajak mencapai 7,8 persen hingga Juli 2023. “Ini pertumbuhannya relatif rendah dibandingkan tahun lalu yang tumbuh tinggi penerimaan pajak kita, yaitu di 58,8 persen,” ujar Sri Mulyani.

Sebagai tambahan, Sri Mulyani menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Pertama, harga komoditas yang mengalami normalisasi. Kedua, pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, sehingga berpengaruh terhadap kinerja ekspor dan berbagai aktivitas dalam negeri lainnya.

“Memang pertumbuhan penerimaan pajak diperkirakan tidak setinggi tahun lalu, namun masih tumbuh positif, ini hal yang cukup baik,” tutur dia.

Menurutnya, Kemenkeu tetap perlu memperhatikan hal tersebut. Sri Mulyani mengatakan demikian karena ketika dilihat month-to-month atau pertumbuhan bulan, penerimaan pajak Indonesia di bulan Juni dan Juli mengalami pertumbuhan bulanan yang negatif. “Ini adalah koreksi untuk menuju normalisasi,” lanjutnya.

IRMA AULIA IRAWAN

Pilihan Editor: Jawab Bantahan Jokowi, Faisal Basri Beberkan Berbagai Keuntungan Cina dari Hilirisasi Nikel RI



Berita terkait

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

14 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

15 jam lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

19 jam lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

1 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

1 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

2 hari lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya