Mantan Mentan Bungaran Saragih Berharap Badan Karantina Dipimpin Orang yang Paham Masalah Karantina

Reporter

Amy Heppy

Editor

Grace gandhi

Kamis, 3 Agustus 2023 18:51 WIB

Bungaran Saragih. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran Saragih menyebutkan sejumlah kriteria bagi calon kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin).

Badan Karantina ini dibentuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023.

Dengan aturan ini, kegiatan karantina di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup melebur ke dalam lembaga yang disetujui Jokowi pada 20 Juli lalu itu.

Nantinya, Badan Karantina dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Oleh sebab itu, Bungaran Saragih berpendapat bahwa jabatan Kepala Badan Karantina itu harus diberikan kepada orang profesional yang memahami seluk beluk teknis dunia karantina.

Advertising
Advertising

“Yang berpengalaman bertahun-tahun dari internal,” kata Bungaran Saragih dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Agustus 2023.

Menurut Bungaran Saragih, Badan Karantina merupakan institusi teknis yang menyangkut ilmu dan teknologi. Karena itu, Bungaran Saragih berharap Jokowi memilih Kepala Badan Karantina dengan tepat karena lembaga ini yang paling depan berhadapan dengan negara lain dalam urusan ekspor impor.

Selanjutnya: “Jangan tiba-tiba orang entah dari mana...."

<!--more-->

“Jangan tiba-tiba orang entah dari mana terus jadi Kepala Badan Karantina. Kalau seperti itu diragukan kapabilitasnya. Bukan hanya orangnya tapi institusinya juga diragukan,” ujar Bungaran Saragih.

Lebih lanjut, Menteri Pertanian periode 2001-2004 itu mengatakan lembaga akan kehilangan arah apabila dipimpin orang yang tak memiliki latar belakang karantina.

Selain profesional, menurut Bungaran Saragih, Kepala Badan Karantina mesti berintegritas dan memiliki kapabilitas dalam manajerial serta kemampuan diplomasi mumpuni.

“Kalau orang baru datang ke situ akan bingung sendiri,” kata Bungaran Saragih.

Bungaran Saragih juga mengingatkan, kendati ini tahun politik, namun jabatan ini harus diberikan kepada profesional karena bukan jabatan politik. Menurutnya, banyak pejabat di internal yang memiliki kecakapan memimpin Badan Karantina.

“Kalau mau kita mengamankan negeri kita dan dihormati, berikan kepada orang profesional. Ini bukan jabatan politik,” kata Bungaran Saragih.

Lebih lanjut, Bungaran Saragih menjelaskan, Badan Karantina ini merupakan lembaga di garda terdepan yang pertama kali memfilter produk-produk impor. Termasuk produk impor yang berpotensi menyebarkan wabah dan penyakit menular.

Pilihan Editor: Soal LPG 3 Kg Langka, Kementerian ESDM Beberkan Modus Penyelewengannya

Berita terkait

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

5 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

6 jam lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

8 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

9 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

11 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

14 jam lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

1 hari lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

2 hari lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya