Rupiah Melemah Dipengaruhi Kenaikan Indeks Dolar AS

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2023 10:58 WIB

Petugas tengah merapikan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar dan uang Rupiah pecahan 100 ribu di tempat penukaran Valuta Asing di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Indeks dolar AS terkoreksi 0,34 persen ke level 112,928. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi kenaikan indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS.

"(Kenaikan itu) disebabkan oleh wait and see data manufaktur AS dan data tenaga kerja non pertanian AS yang akan rilis Jumat ini," ujar dia di Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.

Selain itu, pergerakan rupiah diprediksi masih tertekan karena ekonomi AS semakin menguat dan data manufaktur China yang memburuk.

"(Data) Purchasing Managers Index (PMI) China (versi Caixin) menunjukkan kontraksi 49,2 pada Juli 2023 (dari 50,5 pada Juni 2023),” ungkap Rully.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 0,23 persen atau 35 poin menjadi Rp15.150 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.115 per dolar AS.

Advertising
Advertising

Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB, menyusul data yang menggembirakan terkait manufaktur dan konstruksi AS pada Juni, yang mengimbangi penurunan lowongan pekerjaan ke level terendah dalam lebih dari dua tahun.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,45 persen menjadi 102,3056 pada akhir perdagangan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa, 1 Agustus 2023 bahwa pengeluaran konstruksi naik 0,5 persen pada Juni dari bulan sebelumnya. Data untuk Mei juga direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan belanja konstruksi melonjak 1,1 persen, bukan 0,9 persen.

Pada Juni, belanja konstruksi menunjukkan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 3,5 persen. Proyek konstruksi swasta mengalami peningkatan pengeluaran sebesar 0,5 persen, dengan investasi dalam konstruksi perumahan naik 0,9 persen.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Selasa bahwa indeks manajer pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur naik tipis menjadi 46,4 bulan lalu dari 46,0 pada Juni, yang merupakan pembacaan terendah sejak Mei 2020.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah dua laporan tersebut, dengan imbal hasil surat utang AS 10-tahun melampaui 4,0 persen dan mendekati puncak yang diamati bulan lalu, mendorong greenback lebih tinggi.

Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan untuk Juni mencapai 9,58 juta, menurut angka yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Selasa, 1 Agustus 2023, yang sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,62 juta.

"Berbagai data ekonomi menunjukkan ekonomi AS melaju pada kuartal kedua. Laju pelambatan saat ini mungkin terlalu bertahap bagi banyak pembuat kebijakan di Federal Reserve, karena lowongan pekerjaan hanya menurun secara bertahap, tetapi para pekerja harus merayakan banyak hal dan masih memiliki daya ungkit yang substansial," kata Nick Bunker, kepala riset ekonomi di Indeed Hiring Lab.

Pilihan Editor: Nilai Tukar Rupiah Terkendali, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Filipina, India dan Thailand

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

4 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

5 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya