4.578 Orang Antre Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM: 94 Persen di Jawa
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 30 Juli 2023 15:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mencatat 4.578 pemohon konversi sepeda motor masuk dalam antrean di platform digital. Angka tersebut dihitung berdasarkan data yang masuk dari platform Kementerian ESDM hingga 27 Juli 2023.
"94 persen ini berlokasi di Jawa," kata Dadan dalam pembukaan Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik di Kementerian ESDM, Jumat, 28 Juli 2023, dikutip dari siaran pers. "Kami juga lakukan pelatihan, di Jawa, Purbalingga, Bali. Sehingga ini bisa dieksekusi secara cepat."
Dadan mengatakan saat ini sudah ada 8 bengkel konversi bersertifikat dengan kapasitas 35 ribu unit kendaraan motor per tahun. Kementerian ESDM menggelar pelatihan teknis, mentor, dan mendorong bengkel bersertifikat untuk menggandeng bengkel laiin, sehingga bengkel konversi bisa bertambah.
Kementerian ESDM bakal bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk soal pendanaan. Termasuk menggandeng Kementerian Perdagangan.
"Kami sedang melakukan kerja sama dengan lembaga lain untuk menangani bagaimana motor yang sedang dipakai lalu dilakukan konversi ketika dijual, apakah ini ada nilainya atau tidak. Sedang kami kembangkan pola tersebut," ungkap Dadan.
Adapun program konversi motor listrik merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani perubahan iklim global. Penggantian motor bahan bakar fosil konvensional menjadi motor listrik ramah lingkungan ini juga disebut mampu menghemat bahan bakar.
Pemerintah menargetkan 50 ribu unit sepeda motor dikonversi hingga akhir 2023. Untuk menarik minat masyarakat, pemerintah juga mengucurkan insentif senilai Rp 7 juta per unit. Subsidi ini meringankan beban biaya konversi yang saat ini membutuhkan biaya setidaknya Rp 14 juta.
Pilihan editor: ESDM Sebut Fabrikator di Indonesia Bisa Konversi Motor Listrik dengan TKDN 60 Persen Lebih