Jokowi Minta Jajarannya Deteksi Dini Ancaman Penurunan Stok Beras Akibat El Nino
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Minggu, 23 Juli 2023 11:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali menyoroti dampak fenomena El Nino di Tanah Air. Jokowi telah menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk mempersiapkan mengantisipasi menurunnya jumlah ketersediaan beras akibat cuaca ekstrem ini.
"Pak Presiden minta segala sesuatunya dengan baik mulai dari upaya deteksi dini, teknologi modifikasi cuaca, hingga penyiapan waduk dan sumur bor," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya pada Sabtu malam, 22 Juli 2023.
Menurut Arief, Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mempercepat penanaman padi. Kementerian Pertanian juga diminta untuk menyiapkan produksi dan penyaluran pupuk. Jokowi juga meminta Bapanas untuk mengkalkulasi jumlah kebutuhan beras dan Sumber penyerapannya.
Arief mengatakan saat ini Bapanas telah menyesuaikan harga gabah dan beras sekitar 20 persen untuk menjaga keseimbangan baru. Hal itu dilakukan melalui penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Dia berharap langkah tersebut dapat membuat keberlangsungan industri perberasan nasional stabil, baik di tingkat petani, penggilingan, hingga pedagang.
Berdasarkan catatan Bapanas, harga gabah kering panen (GKP) yang sebelumnya Rp 4.200 menjadi Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan harga beras premium di wilayah sentra produksi naik dari Rp 12.800 menjadi Rp 13.900 per kilogram.
Selanjutnya: Arief berujar HPP dan HET beras harus....
<!--more-->
Arief berujar HPP dan HET beras harus disesuaikan dengan kenaikan komponen-komponen yang berpengaruh pada produksi. Misalnya, biaya sewa lahan, pupuk, hari orang kerja, dan BBM.
Menurut Arief, kenaikan HPP dan HET juga merupakan perintah Kolowi agar harga beras berada di level wajar bagi produsen, pedagang, dan konsumen. "Tidak boleh harga di hulu terlalu rendah dan harga di hilir tidak boleh terlalu tinggi," kata dia.
Pemerintah juga tetap berencana mengimpor beras untuk mengantisipasi dampak dari El Nino. Terlebih, ucap Arief, hal itu harus dipersiapkan dari jauh hari mengingat kondisi geopolitik dan lingkungan global saat ini. Namun, dia memastikan impor beras akan dilakukan secara terukur, sehingga petani tidak perlu khawatir.
"Pemenuhan kebutuhan nasional secara umum masih dipenuhi dari dalam negeri. Importasi dilakukan hanya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," kata Arief.
Pilihan Editor: Luhut Protes ke Bank Dunia soal Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok, Eks Ketum ALI: Negara Lain Menerima