Tren Inflasi RI Membaik, Sri Mulyani: Mayoritas Disumbang Penurunan Harga Pangan

Senin, 10 Juli 2023 18:28 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan angka inflasi di Indonesia menunjukkan tren yang cukup baik. Dia menyebutkan saat ini angka inflasi di Indonesia berada di level 3,5 persen.

“Dibandingkan banyak negara yang juga inflasinya mulai turun, Indonesia masih dalam situasi yang relatif sangat baik dengan inflasi yang moderat rendah,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 Juli 2023.

Harga pangan, kata Sri Mulyani, memberikan sumbangan dengan penurunan cukup tajam. Growth dari kenaikan harga pangan volatile food hanya 1,2 persen di headline inflation. Sementara administered price di level 9,2 persen. Diperkirakan pada September 2023 nanti akan terkoreksi tajam karena tahun lalu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dilakukan.

“Sedangkan inflasi inti, Bank Indonesia akan menjelaskannya karena berkaitan dengan kebijakan moneter yang juga berkonditribusi dalam meredam gejolak tingkat harga,” ucap Sri Mulyani.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year (YoY) pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen. Capaian inflasi Juni merupakan angka terendah sejak April 2023.

Advertising
Advertising

"Inflasi Juni 2023 mencapai 3,52 persen, lebih rendah dibanding inflasi April 2022 yang mencapai 4,35 persen dan terus menunjukkan tren penurunan sejak Maret 2023," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers pada Senin, 3 Juli 2023.

Selanjutnya: Pudji menerangkan, berdasarkan kelompok pengeluaran....

<!--more-->

Pudji menerangkan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi, yaitu sebesar 10,18 persen yang memberikan andil sebesar 1,23 persen terhadap inflasi umum.

“Sementara itu, komoditas penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah bensin, beras, rokok filter, tarif kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga," ujarnya.

Komoditas bensin dilaporkan menyumbang inflasi sebesar 0,84 persen dan beras sebesar 0,38 persen. Kemudian, rokok kretek filter dengan andil 0,22 persen, kontrak rumah sebesar 0,13 persen, serta bahan bakar rumah tangga yang menyumbang 0,12 persen.

Selanjutnya, komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,58 persen atau memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan, yakni sebesar 1,67 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya kontrak rumah, sewa rumah, biaya perguruan tinggi, dan emas perhiasan.

Sedangkan untuk komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan mencapai 9,21 persen dengan andil sebesar 1,64 persen. Lalu, komponen harga bergejolak atau volatile food mengalami inflasi sebesar 1,20 persen dan memiliki andil 0,21 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, telur ayam ras, bawang putih, dan daging ayam ras.

MOH KHORY ALFARIZI | AMY HEPPY

Pilihan Editor: Harga Beras Medium Naik, Mendag Zulkifli Hasan: Kalau Kesulitan Ada Beras Bulog

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 hari lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

2 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

2 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

3 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya