Sebut Proyek KCJB Bermasalah, Ekonom Minta Pemerintah Tak Buru-Buru Garap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Rabu, 28 Juni 2023 08:00 WIB

Electronic multiple unit CIT 2201 atau kereta cepat inspeksi memasuki stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat uji coba dari Tegalluar sampai Stasiun Halim Jakarta, pada Senin, 22 Mei 2023. Kereta ini memiliki kemampuan operasional hingga 350 km/jam, perjalanan Bandung - Jakarta dapat ditempuh selama 36 menit dalam sekali jalan atau total 46 menit apabila berhenti di setiap stasiun. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dan pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, meminta pemerintah tak buru-buru menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya setelah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Apalagi jika kembali menggandeng Cina untuk bekerja sama.

"Pemerintah sebaiknya menahan diri dan tidak meggunakan skema KCJB untuk proyek serupa di kota lain. Setidaknya, sampai kondisi keuangan negara solid dulu," kata Achmad kepada Tempo, Selasa, 27 Juni 2023.

Kalaupun nanti keuangan negara sudah mendukung, menurut Achmad, pemerintah juga perlu membuka kerja sama dengan negara lain yang lebih potensial ketimbang Cina. Setidaknya, yang lebih berkomitmen dalam menyelesaikan pekerjaan secara tuntas sebagaimana perencanaan.

Pasalnya, kata Achmad, ada sejumlah masalah dalam pelaksanaan proyek KCJB yang mesti dievaluasi pemerintah lebih dulu. Pertama, proyek KCJB merugikan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) lewat penyertaan modal negara (PMN) yang digelontorkan.

Achmad mengatakan, mulanya ada perjanjian untuk tidak akan menggunakan APBN. Dalam proposalnya, Cina tidak meminta jaminan APBN. Namun kenyataannya, pemerintah harus menyuntikan dana dari APBN untuk merampungkan proyek KCJB.

Advertising
Advertising

"Artinya, ada komitmen yang tidak ditepati Cina yang pada akhirnya menjadi beban bagi keuangan negara," kata Achmad.

Selanjutnya: Masalah lainnya, dalam praktik pembangunan KCJB....

<!--more-->

Masalah lainnya, dalam praktik pembangunan KCJB, tidak ada transfer pengetahuan dan transer teknologi dalam penggunaan tenaga kerja, sebagaimana yang dijanjikan. Buktinya, kata Achmad, pekerjaan di level teknis paling bawah masih digarap tenaga kerja asing (TKA) Cina.

"Skema kereta cepat masa depan seharusnya mampu menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak," kata Achmad.

Jika keterampilan tenaga kerja lokal kurang mendukung, menurut Achmad, pemerintah mesti mengambil peran. Setidaknya menyiapkan pelatihan khusus yang diatur dalam MoU atau kerja sama dengan pemegang tender proyek tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah memastikan rencana pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yakin proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dapat terealisasi. Ia berkaca dari pembangunan MRT Jakarta yang sempat disangsikan oleh banyak pihak, tetapi proyek itu akhirnya berhasil terwujud.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah kemungkinan bakal kembali menggandeng Cina dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Sebab, Cina dia nilai sebagai negara yang memiliki potensi terbesar dalam proyek ini.

Luhut juga meyakini biaya proyek kereta cepat akan menjadi lebih murah bila berkolaborasi dengan Cina. Kendati demikian, Luhut mengaku masih membuka opsi kerja sama dengan negara lain.

RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Prediksi Inflasi Juni Meningkat, Ekonom Bank Mandiri: Faktor Cuaca Ekstrem dan Jelang Idul Adha

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

17 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

1 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

4 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

4 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya