Bos Bulog Buka Suara Soal Perjanjian Impor Beras India 1 Juta Ton oleh Mendag Zulhas
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 26 Juni 2023 15:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas buka suara soal perjanjian impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Adapun perjanjian tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk mengantisipasi kelangkaan akibat fenomena El Nino.
"Kemarin itu Mendag tanda tangan dua negara. Ada kepastian dari negara mereka suplai kita," kata Buwas saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Senin, 26 Juni 2023.
Dia menjelaskan opsi impor beras memang kembali dibuka. Nantinya, penugasan impor komoditas ini akan diserahkan ke Perum Bulog. Namun, menurut Buwas, pemerintah dan pihak terkait belum melakukan rapat koordinasi terbatas atau rakortas.
Alhasil, belum ada perhitungan berapa jumlah yang akan didatangkan ke Tanah Air. Selain itu, ia menilai saat ini tidak terjadi kondisi genting atau emergency untuk melakukan impor beras.
Tetapi, Buwas sepakat pemerintah perlu mengantisipasi dampak cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino yang akan terjadi di Indonesia. Dia menegaskan kondisi tersebut pasti berkaitan dengan hasil produksi di masa mendatang. Dampaknya, penyerapan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) berkurang. Sehingga bila harga beras melonjak, Bulog tidak bisa langsung meredam kenaikan harga di pasaran.
Menurut Zulhas, Indonesia perlu membuka kembali opsi impor beras
<!--more-->
Sebelumnya, Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan menyoroti soal panic buying yang terjadi di Malaysia akibat fenomena El Nino. Cuaca ekstrem membuat masyarakat Malaysia khawatir terjadi kelangkaan pangan.
Karena tidak ingin hal serupa terjadi di Indonesia, Menurut Zulhas, Indonesia perlu membuka kembali opsi impor beras. "Kalau cuaca panas, produksi akan turun kan. Kita harus siap hadapi berbagai kemungkinan. Caranya gimana? Dengan misalnya beras kita harus G to G, pesan barang sekarang, agar menjadi stok kita," kata Zulhas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut Kemendag sedang mempertimbangkan untuk menyubsidi jagung yang harganya perlakuan naik. Menurut Zulhas, jika harganya mencapai Rp6.500 per kilogram, maka pemerintah bakal memberikan subsidi Rp1.500 per kilogram.
Pilihan editor: Beras Impor 500 Ribu Masuk Indonesia, Bos Bulog: Sudah Disalurkan