BRIN Sebut El Nino Berpotensi Turunkan Produksi Padi hingga 1 Juta Ton

Selasa, 20 Juni 2023 17:12 WIB

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26 pada 10 Agustus 2021. (ANTARA/HO-Humas BRIN/am/uyu)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut fenomena El Nino akan meningkatkan ancaman kekeringan yang sangat tinggi pada periode Juni-Oktober 2023 pada wilayah sentra produksi padi.

Selanjutnya, kekeringan akibat El Nino ini akan mengancam produksi pangan di Indonesia. Stok bahan pangan nasional akan berkurang karena adanya gagal panen atau penurunan produktivitas.

Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito menjelaskan, penurunan produksi padi pada 2023 sebagai dampak El Nino menurut pola penurunan curah hujan yang dikelompokkan dalam skala 1-4. Ia melanjutkan, skala paling rendah diprediksi penurunan luas panen padi berkisar 0,23 persen -1,01 persen.

“Penurunan produktivitas 0,39 persen - 4,1 persen dan penurunan produksi berkisar 0,71 persen - 5,02 persen atau secara kumulatif 1 tahun menurun sebesar 1 juta ton GKG,” kata Mego di Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023.

Mego menambahkan, dampak negatif penurunan ketersediaan air yang mengakibatkan penurunan produktivitas dan gagal panen ini juga pernah terjadi pada El Nino 2015 lalu.

Advertising
Advertising

Saat itu, lahan padi yang terdampak kekeringan seluas 597.202 hektare dan puso seluas 217319 hektare atau setara dengan kehilangan hasil sekitar 1,5-2 juta ton.

Tak hanya itu, akibat kekurangan air juga mengakibatkan penurunan luas tanam komoditas lainnya seperti jagung dan kedelai.

BRIN memonitoring dan memberikan peringatan dini

<!--more-->

Oleh sebab itu, sebagai langkah antisipasi dini, BRIN bersama kementerian dan lembaga terkait telah memonitoring dan memberikan peringatan dini, seperti penguatan sistem pemantauan iklim dan cuaca untuk mendeteksi perubahan yang berkaitan dengan El Nino.

“Kalau perlu kami sampaikan teknologi modifikasi cuaca itu sudah kami kolaborasikan bersama BNPB, BMKG dan kementerian terkait lainnya. Ini mungkin akan bisa memperkuat kesiapsiagaan kita menghadapi kekeringan,” ujar Mego.

Peringatan dini yang akurat dapat memberikan kesempatan kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat waktu.

Selain itu, penting juga untuk mengelola sumber daya air dan pemanfaatan energi surya dengan lebih baik.

“Kita harus bersama-sama terkait dengan manajemen air dan sebagainya. Bagaimana kita kemudian mencari sumber-sumber air yang lain dan ini ada kaitannya nanti dengan perencanaan kebijakan lainnya,” katanya.

Pilihan editor: BRIN dan LPDP Luncurkan Apresiasi Talenta Riset, Satu Award Bernilai Rp 400 Juta

Berita terkait

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

19 jam lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

20 jam lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

2 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

2 hari lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

3 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

3 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

3 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

3 hari lalu

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.

Baca Selengkapnya