Jokowi Kritik Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan Hanya 1 Persen: Mestinya Diprioritaskan Dulu

Rabu, 14 Juni 2023 12:05 WIB

Presiden Jokowi berfoto selfie dengan warga saat mengunjungi pasar Chow Kit bersama PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Malaysia 8 Juni 2023. REUTERS/Hasnoor Hussain

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kecilnya anggaran sosial untuk pengentasan kemiskinan. Padahal, tuturnya, angka kemiskinan daerah di Tanah Air masih tinggi.

"Kita kan tau masih banyak kemiskinan. Mestinya itu diprioritaskan dulu," ujar Jokowi dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta Timur, Rabu, 14 Juni 2023.

Jokowi menegaskan hal itu perlu betul-betul diawasi. Dia meminta BPKP untuk mengidentifikasi sumber masalahhnya dan memberikan rekomendasi kepada pihak terkait. Jokowi pun mendorong agar BPKP mendampingi dan mengawal alokasi anggaran tersebut.

"Itu semua agar betul-betul anggaran kita ini produktif. sekali lagi kita ini bersaing dengan negara-negara lain," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, APBN dan APBD harus digunakan sebaik mungkin. BPKP harus bekerja maksimal sebagai lembaga pengawas yang mampu menyasar hingga pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.

Advertising
Advertising

"BPKP harus bisa mengawal, mengawasi, dan bisa mengarahkan. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota itu takut dan segan pada BPKP. Gunakan ini untuk kebaikan negara," ujar Jokowi.

Selanjutnya: Menpan RB Abdullah Azwar Anas juga menyoroti....

<!--more-->

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebelumnya juga menyoroti soal alokasi anggaran ini. Dia mengungkapkan, anggaran pengentasan kemiskinan Rp 500 triliun habis untuk rapat dan studi banding di hotel.

Pernyataan itu dikemukakan Anas, sapaannya, pada Jumat, 27 Januari 2023. Teranyar, Anas telah memberikan klarifikasi atas pernyataannya tersebut. Dia mengatakan ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah, yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal.

"Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel. Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp 500 triliun habis untuk studi banding dan rapat," tutur Anas dilansir dari laman Kemenpan-RB, Minggu, 29 Januari 2023.

Anas pun mengaku telah diminta Jokowi untuk memastikan anggaran yang ada harus dibelanjakan dengan tepat sasaran untuk program yang berdampak langsung ke warga. "Lebih baik anggarannya dialihkan menambah alokasi pemberdayaan yang langsung berdampak ke masyarakat," kata dia.

Pilihan Editor: 20 Pengusaha Prancis Kunjungi IKN, Otorita IKN Terima 4 LOI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

5 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

8 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

11 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

12 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

12 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

15 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

16 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

17 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

21 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya