Vietnam Pangkas Ekspor, Buwas Pastikan RI Tak Kekurangan Beras: Insya Allah Aman karena..

Senin, 12 Juni 2023 16:51 WIB

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menanggapi rencana negara produsen beras Vietnam yang akan memangkas volume ekspor mulai tahun 2030 mendatang. Ia yakin hal itu tidak akan membahayakan ketersediaan beras di Indonesia karena kerja sama Indonesia dengan negara-negara produsen lainnya masih berjalan.

“Insya Allah aman, karena kita kan membicarakan juga ini, tidak terus dengan kita menganggap enteng, tidak. Tapi kita juga antarnegara-negara itu kita sudah ada,” ujar Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.

Adapun penjajakan kerja sama pengadaan beras antara Indonesia, kata Buwas, dilakukan di antaranya dengan sejumlah negara produsen lain seperti India, Pakistan, Thailand, Vietnam dan Myanmar.

Indonesia juga telah mengamankan kerja sama beras dengan sejumlah negara. Dengan begitu, bila terdapat kekurangan di dalam negeri, Indonesia memiliki opsi untuk melakukan impor.

“Kita jajaki semua, dan kita lakukan kontrak-kontrak, deal-deal yang bilamana kita butuhkan kita bisa ambil,” tutur Buwas. Adapun saat ini stok cadangan beras pemerintah Indonesia di Gudang Bulog sebesar 605 ribu ton.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Selama ini Vietnam, bersama India dan ...

<!--more-->

Selama ini Vietnam, bersama India dan Pakistan tercatat sebagai sumber impor beras terbesar bagi Indonesia. Pada 2022, nilai impor beras Indonesia dari Vietnam mencapai 81.828 ton. Adapun Vietnam saat ini adalah negara terbesar ketiga untuk ekspor beras dunia.

Sebelumnya Reuters melaporkan rencana Vietnam bakal memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang. Artinya, ekspor beras dari negara tersebut yang biasanya sebesar 7,1 ton, akan turun hanya menjadi 4 juta ton per tahun.

Dari laporan yang mengutip dokumen Pemerintah Vietnam itu diketahui pengurangan ekspor untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negerinya. Selain itu, pemangkasan ekspor juga untuk melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta meningkatkan ekspor beras berkualitas.

Melalui kebijakan tersebut, maka nilai ekspor beras Vietnam diprediksi bakal turun menjadi US$ 2,62 miliar per tahun pada 2030. Sementara pada tahun 2022, nilai ekspor beras dari Vietnam sebesar US$ 3,45 miliar.

ANTARA

Pilihan Editor: Bulog: 80 Ribu Beras Impor Masuk ke Indonesia, 270 Ribu Ton dalam Perjalanan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

58 menit lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

16 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

18 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

1 hari lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

1 hari lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

1 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

1 hari lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya