Inflasi Mei 2023 4,00 Persen, BPS Catat Biaya Transportasi Penyumbang Terbesar

Senin, 5 Juni 2023 16:29 WIB

Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy) pada Mei 2023 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84 persen.

“Tingkat inflasi tahunan atau yoy pada Mei 2023 adalah sebesar 4,00 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 110,42 pada Mei 2022 menjadi 114,84 pada Mei 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2023 di Jakarta, Senin 5 Juni 2023.

Dengan capaian ini, inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir, yakni 4,97 persen pada Maret, 4,33 persen pada April, dan 4,00 persen pada Mei.

Penyumbang inflasi tahunan terbesar pada Mei 2023 adalah kelompok transportasi yang mencatatkan inflasi sebesar 10,62 persen. Kelompok tersebut memberikan andil sebesar 1,29 persen terhadap inflasi umum.

Kemudian, penyumbang inflasi terbesar berikutnya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatatkan inflasi sebesar 4,27 persen dengan kontribusi 1,13 persen. Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 2,48 persen dan andil 0,48 persen.

Advertising
Advertising

Adapun kelompok yang mengalami deflasi pada inflasi tahunan Mei 2023 adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang tercatat sebesar 0,27 persen dengan andil 0,01 persen.

Bila dilihat dari kelompok komoditas, penyumbang terbesar pada inflasi tahunan Mei 2023 adalah bensin dengan andil sebesar 0,91 persen, beras 0,38 persen, rokok kretek filter 0,23 persen, kontrak rumah 0,13 persen, dan bahan bakar rumah tangga 0,13 persen.

Sementara jika ditinjau dari wilayah, seluruh kota di Indonesia mengalami inflasi secara tahunan pada Mei 2023. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kotabaru dan Timika yang masing-masing sebesar 6,04 persen.

Komoditas penyumbang inflasi di Kotabaru adalah beras, tarif angkutan udara, bensin, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, dan rokok kretek.

Sedangkan komoditas penyumbang inflasi di Timika adalah beras, ikan segar, cabai rawit, bensin, rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok putih.

Adapun kota dengan inflasi terendah adalah Pangkal Pinang yang tercatat sebesar 1,93 persen.

Pilihan Editor: BPS Catat Harga Beras April 2023 di Penggilingan Naik 18,89 Persen secara Tahunan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya