GoTo Pangkas Rugi Bersih 40 Persen Jadi Rp 3,86 triliun di Kuartal I 2023

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Jumat, 28 April 2023 11:12 WIB

Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat, 28 mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (kode saham: GOTO) berhasil memangkas rugi bersih sebesar 40,31 persen year on year (yoy), menjadi sebesar Rp 3,86 triliun pada kuartal I 2023 dari sebelumnya sebesar Rp 6,47 triliun pada kuartal I 2022.

Penurunan rugi bersih GoTo disebabkan oleh menurunnya biaya dan beban perseroan sebesar 20,60 persen yoy menjadi Rp 7,37 triliun pada kuartal I 2023 dari sebelumnya sebesar Rp 9,29 triliun pada periode sama tahun 2022, melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 28 April 2023.

Biaya dan beban tersebut meliputi beban pokok pendapatan senilai Rp 1,35 triliun, beban umum dan administrasi senilai Rp 2,29 triliun, dan beban penjualan dan pemasaran senilai Rp 1,62 triliun.

Selain itu, beban pengembangan produk senilai Rp 932 miliar, beban penyusutan dan amortisasi senilai Rp 706,14 miliar, serta beban operasional dan pendukung senilai Rp 463,6 miliar.

“Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo.

Advertising
Advertising

Seiring dengan penurunan biaya dan beban, pendapatan bersih GoTo meningkat 122,55 persen yoy mencapai Rp 3,33 triliun pada kuartal I 2023, dari sebelumnya sebesar Rp 1,49 triliun pada periode sama tahun 2022.

Selanjutnya: Pendapatan bersih perseroan ini ditopang oleh....

<!--more-->

Pendapatan bersih perseroan ini ditopang oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp 2,93 triliun, teknologi keuangan sebesar Rp 244,2 miliar, dan e-commerce sebesar Rp 2,23 triliun.

Selain itu, pendapatan dari bisnis logistik sebesar Rp 547,1 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp 19,26 miliar.

“Dengan tercapainya margin kontribusi-kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis,” ujar Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo.

Kemudian, EBITDA yang disesuaikan GoTo tumbuh 67 persen yoy menjadi Rp 1,6 triliun pada kuartal I 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yang didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce.

Jumlah kas dan setara kas perseroan sebesar Rp 26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, yang mana Rp 1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023.

Jumlah liabilitas perseroan tercatat Rp 15,6 triliun pada akhir Maret 2023, sedangkan, jumlah ekuitas tercatat Rp 120,3 triliun, sehingga jumlah aset perseroan senilai Rp 135,95 triliun pada kuartal I 2023.

Pilihan Editor: Antisipasi Potensi El Nino Picu Inflasi, Bapanas Bersiap Jaga Stabilitas Harga Pangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

4 jam lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

6 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

6 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

7 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

7 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya