TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah mentargetkan 200 produk Indonesia memiliki merek internasional. Untuk itu pemerintah akan fokus pada produk dari industri makanan dan minuman, kreatif dan kerajinan, serta piranti lunak seperti animasi.

"Kami targetkan produk itu bisa branding di dalam negeri dan kawasan Asia," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam acara pameran Inacraft di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4).

Dalam pameran itu diluncurkan juga logo "100 persen Cinta Indonesia untuk kampanye "Cinta Indonesia". Program ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri di pasar domestik pasca penurunan permintaan luar negeri akibat krisis ekonomi global.

Pemerintah, lanjut dia, akan membuat daftar perusahaan yang produknya mampu memenuhi kriteria. Setelah itu, baru menetapkan 200 produk yang akan difasilitasi menembus pasar internasional.

Mari mengungkapkan, produk itu harus memenuhi standar, atau sudah masuk ke pasar ritel modern, atau sudah ekspor. "Kalau sudah bisa ekspor berarti sudah penuhi standar," ujar Mari.

Dia melanjutkan, usaha kecil dan menengah yang belum mampu produksi massal juga akan mendapat bantuan. Supaya bisa memproduksi dalam jumlah besar, sejumlah usaha kecil dan menengah akan digabungkan dan diarahkan memproduksi barang yang sama.

NIEKE INDRIETTA