Berlayar di 22 Rute Global, Pertamina International Shipping: Market Meningkat Jadi 12 Persen

Senin, 17 April 2023 16:41 WIB

Pertamina International Shipping. Foto : Pertamina

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) kian gencar ekspansi di pasar global dan telah sukses menempuh sebanyak 22 rute internasional hingga awal tahun 2023.

Direktur Utama Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi menjelaskan secara keseluruhan kapal-kapal PIS telah berlayar di 5 benua dunia mulai dari Asia, Australia, Amerika, Eropa, hingga Afrika. Adapun rincian rute yang telah ditempuh antara lain, Australia, Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hongkong, China, Bangladesh, India, UEA, Arab Saudi, Mesir, Algeria, Nigeria, Afrika Selatan, Denmark, Portugal, Yunani, Korea, Jepang, Spanyol, dan USA.

Rute ini, Kata Yoki, meningkat dari sebelumnya di 18 rute pada 2022, seiring dengan penambahan kapal milik PIS yakni Gas Antasena, PIS Prolific, dan Pertamina Gas Amaryllis.

“Tentunya dengan penambahan rute dan armada ini, market Pertamina International Shipping juga mengalami peningkatan menjadi 12 persen. Juga dengan pembukaan kantor cabang PIS di Dubai, kedepan market PIS di pasar global juga akan meningkat,” tambahnya.

Saat ini, PIS telah mengoperasikan sebanyak 357 kapal tanker, dengan 96 kapal milik dan juga mengoperasikan 6 terminal strategis. Dengan besarnya jumlah operasional kapal tanker itu, PIS menargetkan akan menguasai pasar kapal angkutan migas di kawasan Asia Tenggara itu.

Advertising
Advertising

"Saat ini kapal kita banyak yang bermain di Wilayah Indonesia, kita juga akan geser ke luar. Tentunya ini ada syarat dan juta akan tingkatkan standar operasional kapal kita, sekaligus kapal yang kita sewa," ungkap Yoki.

Seiring dengan target tersebut, Yoki mengatakan PIS menargetkan penambahan armada kapal milik menjadi 130 unit di 2025 serta target total pendapatan mencapai US$ 4 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, PIS berencana menambah sebanyak 12 hingga 14 kapal.

Penambahan kapal ini menurutnya juga dipicu karena target perusahaan untuk bisa lebih bertumbuh, sehingga harus agresif dalam berinvestasi, salah satunya investasi pengadaan kapal.

“Hal ini juga sejalan dengan aspirasi pemegang saham untuk dapat meningkatkan penguasaan non-captive market, dimana salah satu upaya untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan agresif bertindak sebagai global shipping business player,” kata Yoki.

Demi mendukung rencana tersebut, Yoki menuturkan bahwa perusahaan akan meningkatkan belanja modal (capital expenditure) menjadi US$ 300 juta untuk pembelian kapal. Kapal-kapal baru ini akan menjadi amunisi utama PIS dalam penguasaan market global, tentunya dengan tetap mengacu kepada regulasi shipping business yang berlaku.

“Pasar global sangat terbuka untuk dijajaki, dan ini menjadi salah satu cara untuk PIS dalam meningkatkan pendapatan usaha serta menciptakan legacy bagi keberlanjutan bisnis Pertamina Group,” tutur Yoki.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

1 jam lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

3 jam lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

19 jam lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

21 jam lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

22 jam lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

23 jam lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

1 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

1 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya

Pertamina Jadi Pionir BUMN Sektor Energi dengan Menggandeng JCCP

1 hari lalu

Pertamina Jadi Pionir BUMN Sektor Energi dengan Menggandeng JCCP

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini mengatakan, kolaborasi antara Pertamina dan JCCP menjadi upaya Pertamina dalam menghadapi tantangan transisi energi, khususnya trilema energi melalui langkah inisiatif dan kerjasama dengan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

2 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya