Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Menguat

Kamis, 6 April 2023 14:30 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Maret 2023. Sri menjelaskan jika ada transaksi janggal yang menyangkut unsur dari Kemenkeu, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah korektif terhadap 193 dari pegawainya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan berada antara 5,3 hingga 5,7 persen.

Sri Mulyani mengungkapkan, prediksi ini didasari atas hasil kajian lembaga internasional yang melihat kondisi ekonomi di tahun 2024 akan relatif stabil.

"Menurut lembaga-lembaga internasional kondisi ekonomi tahun 2024 secara global diperkirakan lebih baik sedikit," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023, Kamis, 6 April 2023.

Apalagi, lanjut Sri Mulyani, meski secara global kondisi ekonomi sedang mengalami guncangan, namun Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi.

"Ini hal positif yang harus kita jaga Indonesia memang mengalami pemulihan ekonomi yang relatif merata dan kuat," katanya.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Sri Mulyani mengatakan, tahun 2024 juga diprediksi inflasi akan menurun di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. Nilai tukar rupiah akan terjaga stabil pada Rp 14.800 hingga Rp 15.400 per dolar AS.

"Suku bunga SBN 10 tahun kita antara 6,5 hingga 7,4 persen, harga minyak diperkirakan antara US$ 75 hingga US$ 85 per barel," katanya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan turun ke level di bawah 4 persen, tepatnya 3,5 persen (yoy), dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) pada semester II 2023 setelah bulan September. Adapun inflasi IHK saat ini masih berada pada level 5,47 persen (yoy) pada Februari 2023.

"Perkiraan ini karena ada efek dasar penyesuaian harga bahan bakar minyak (harga BBM) pada tahun lalu," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Gala Seminar bertajuk "Enchancing Policy Callibration for Macro Financial Resillience" di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 29 Maret 2023.

Perry juga memperkirakan inflasi inti masih akan berada dalam kisaran level 3 persen (yoy) pada periode tersebut, setelah pada Februari mencapai 3,09 persen (yoy).

Selain inflasi, Perry memproyeksikan beberapa indikator ekonomi Indonesia lainnya akan terus membaik, seperti pertumbuhan ekonomi yang akan tumbuh dalam rentang 5,1 persen (yoy) sampai 5,2 persen (yoy) pada tahun ini dan meningkat menjadi sekitar 5,3 persen (yoy) pada tahun depan, yang didukung oleh investasi, ekspor, dan konsumsi domestik.

Kredit juga akan tumbuh di antara 10 persen (yoy) sampai 12 persen (yoy) pada tahun ini dan tahun depan.

Baca juga: Diskon Tarif Tol 20 Persen untuk Mudik Lebaran, Detail Tanggal dan Tarif Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 hari lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

2 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya