Cetak Rekor Tertinggi Selama Beroperasi, RMK Energy Catat Laba Rp 404,1 Miliar pada 2022
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Grace gandhi
Senin, 3 April 2023 20:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT RMK Energy Tbk. mencatat laba usaha Rp 404,1 miliar pada tahun lalu. Laba ini mencapai rekor tertinggi selama perusahaan tersebut beroperasi.
Direktur Keuangan RMK Energy, Vincent Saputra, mengatakan perseroan menargetkan pendapatan usaha Rp 2,5 triliun dan laba usaha Rp 398,2 miliar pada 2022. Target itu telah tercapai dengan persentase masing-masing 105,3 persen dan 101,5 persen.
Target laba usaha pada 2022 adalah Rp 398,2 miliar dan telah tercapai 101,5 persen, sehingga laba usaha RMK Energy melampaui target menjadi Rp 404,1 miliar.
"Pencapaian target tersebut mendukung perseroan untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant, yaitu sebesar 14,3 kali," kata Vincent dalam konferensi pers 'Full year 2022 Performance Announcement' di Jakarta pada Senin, 3 April 2023.
Selain itu, Vincent menyebut RMK Energy juga berhasil mengurangi utang finansial sebesar 49,9 persen menjadi Rp 217,1 miliar dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,2 kali yang juga memenuhi ketentuan minimum credit covenant.
"Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 50,3 persen year on year menjadi Rp 1,2 triliun," tuturnya.
Selanjutnya: Lebih lanjut, Vincent menilai arus kas perseroan....
<!--more-->
Lebih lanjut, Vincent menilai arus kas perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dengan peningkatan kontribusi jasa batu bara. Dia pun optimistis RMK Energy bisa mencapai target yang lebih besar dengan didukung PT Bukit Asam Tbk. sebagai mitra.
Seperti diketahui, RMK Energy telah berkolaborasi dengan PT Bukit Asam Tbk, perusahaan yang menjadi bagian dari holding BUMN pertambangan MIND ID, yang saat ini tengah dalam proses finalisasi.
"Hingga Maret 2023, perseroan telah mengidentifikasi pertumbuhan volume jasa batu bara sebesar 55,6 persen year on year dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Vincent.
Sementara itu, Direktur Operasional RMK Energy, William Saputra, menyampaikan energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi, baik di dalam maupun luar negeri.
"Pada tahun 2022, perseroan menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara masing-masing sebesar 7,8 juta metrik ton dan telah tercapai 149,5 persen dan 100,2 persen dari target 2022," kata William.
Selanjutnya: Untuk segmen penjualan batu bara....
<!--more-->
Untuk segmen penjualan batu bara, kata William, manajemen menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton dimana 50 persen target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim.
"Pada akhir tahun 2022, volume penjualan batu bara sebesar 2,5 juta metrik ton atau telah mencapai 100 persen target tahun ini. Pada tahun ini juga perseroan telah berhasil mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir," papar William.
Sementara dari segmen penjualan batu bara, RMK Energy mencatatkan pendapatan usaha Rp2,1 triliun atau meningkat 45,3 persen year on year. Kenaikan pendapatan ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat 45,1 persen year on year menjadi 2,5 juta ton.
Pendapatan segmen ini berkontribusi 77,3 persen ke total pendapatan RMK Energy. Laba kotor yang berasal dari segmen ini Rp 406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8 persen year on year dan berkontribusi 69,1 persen dari total laba kotor perusahaan.
Dari segmen jasa batu bara, RMK mencatatkan pendapatan usaha Rp 620,5 miliar atau meningkat 51,2 persen year on year. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat 94,8 persen year on year dan 31,3 persen year on year.
Pendapatan segmen ini berkontribusi 22,7 persen ke total pendapatan perusahaan. Sementara laba kotor yang berasal dari segmen jasa batu bara Rp 181,9 miliar atau meningkat 89,9 persen year on year, dan berkontribusi 30,9 persen dari total laba kotor perusahaan.
Pilihan Editor: OJK Beberkan Strategi Jaga Stabilitas Jasa Keuangan di Tengah Gejolak Perbankan Global
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini