Nilai Tukar Petani Maret 2023 Naik 0,29 Persen, Komoditas Penyumbang: Sawit, Cabai dan Kopi

Senin, 3 April 2023 13:38 WIB

Petani menanam bibit padi di lahan persawahan desa Putukrejo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, 27 Desember 2022. Luas panen padi di Jawa Timur pada November - Desember 2022 diperkirakan mencapai 171,46 ribu hektar dengan produksi sebesar 980,8 ribu ton GKG, setara dengan 637 ribu ton beras. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani atau NTP pada Maret 2023 naik sebesar 0,29 persen dibandingkan Februari 2023. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan angka NTP kini menjadi 110,85.

"Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 0,53 persen menjadi 128,79," tutur Pudji dalam konferensi pers virtual BPS pada Senin, 3 April 2023.

Ia menjelaskan indeks harga terima petani lebih tinggi dari kenaikan indeks harga bayar petani. Komoditas penyumbang kenaikan indeks harga terima petani, yaitu kelapa sawit, jagung, cabai, dan kopi.

Adapun indeks harga bayar petani naik 0,24 persen menjadi 116,19. Komoditas utama penyumbang kenaikan harga terima petani, di antaranya cabai rawit, rokok ketek filter, bawang putih, dan telur ayam ras.

Sementara itu, BPS mencatat NTP subsektor tanaman pangan pada Maret 2023 turun 1,20 persen menjadi 103,83 persen. Sedangkan subsektor hortikultura naik 1,91 persen menjadi 113, 16. Lalu subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,94 persen menjadi 129,47.

Advertising
Advertising

NTP subsektor peternakan juga naik sebesar 0,58 persen menjadi 100,34. Tercatat NTP nelayan turun 0,15 persen menjadi 105,58 dan NTP pembudi daya ikan naik 0,58 persen menjadi 105,30.

Sebanyak 26 provinsi mengalami kenaikan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Riau sebesar 4,35 persen. Sedangkan kenaikan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) terjadi di 26 provinsi sebesar 4,32 persen.

Sementara itu, 8 provinsi mengalami penurunan NTP. Penurunan NTP terdalam terjadi di Banten, yaitu sebesar 1,67 persen. Sedangkan penurunan NTUP terdalam terjadi di Sumatera Barat.

Pilihan Editor: Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beli Gabah dan Beras di Petani, Berikut Besarannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

8 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

1 hari lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

1 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

1 hari lalu

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

Menurut Jokowi di semua negara sekarang menghadapi kesulitan karena kenaikan harga pangan

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

2 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

6 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

8 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

9 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya