Kilang Pertamina Dumai Terbakar, Pengamat: Kebakaran Depo Berulang, Copot Nicke dan Ahok
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Agung Sedayu
Senin, 3 April 2023 08:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan insiden kebakaran berulang kali terjadi di kilang minyak maupun depo Pertamina dalam waktu berdekatan adalah indikasi ketidakmampuan pimpinan Pertamina mengelola perusahaan. Sabtu pekan lalu Kilang Pertamina Dumai terbakar, awal Maret lalu Depo Pertamina Plumpang juga telah terbakar. Karena itu Fahmy merekomendasikan supaya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dicopot.
Menurut Fahmy, insiden berulang di Pertamina sudah tidak bisa ditoleransi. Dirut dan Komut Pertamina tidak bisa lepas tanggung jawab. "Ketika insiden Depo Pertamina Plumpang kemarin sudah banyak jatuh korban, secara etis dan moral, Dirut dan Komut Pertamina mestinya mundur. Kalau tidak mundur, Menteri BUMN bisa copot mereka," ucap Fahmy kepada Tempo, Minggu, 2 April 2023.
Selain itu, Fahmy juga merekomendasikan supaya pihak manajemen Pertamina melakukan perombakan dan menerapkan sistem keamanan berstandar internasional di seluruh depo dan kilang Pertamina.
Penerapan sistem keamanan berstandar internasional penting dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan di depo atau kilang Pertamina. Hal ini berkaca pada negara-negara lain, seperti Arab Saudi, yang menerapkan standar zero accident.
"Kita hampir tidak pernah mendengar kebakaran kilang di Arab karena standar keamanannya zero accident. Sementara di Pertamina, accident berulang. Keterusan," ujar Fahmy.
Berikutnya, lanjut Fahmy, seluruh sistem keamanan mesti diaudit secara rutin agar penyebab depo maupun kilang Pertamina dapat dicegah. “Dapat dilakukan pembenahan agar tidak terulang kembali di masa mendatang,” ujarnya.
Insiden meledak dan terbakarnya kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, terjadi pada Sabtu malam, 1 April 2023. Peristiwa tersebut menyebakan korban sembilan pekerja.
Sebulan sebelumnya, yakni pada 3 Maret 2023, kebakaran juga terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Insiden Depo Plumpang menyebabkan puluhan korban jiwa maupun korban luka, serta menghanguskan rumah-rumah warga terdekat depo.
Sebelum kebakaran Kilang Minyak Dumai dan Depo Plumpang, sejumlah insiden kebakaran juga terjadi di sejumlah daerah. Antara lain kebakaran di Kilang Minyak Balikpapan pada Mei 2022, Kilang Minyak Cilacap pada November 2021, dan Kilang Minyak Balongan pada Maret 2021. Bahkan, Kilang Minyak Dumai juga pernah terbakar pada 2014 lalu.
Insiden berulang ini, menurut Fahmy, membuktikan bahwa sistem keamanan Pertamina terhadap aset strategis sangat buruk. Pertamina juga dianggap tidak belajar dari kejadian sebelumnya. Pertamina, kata dia, terlalu abai dan menganggap sederhana perkara ini.
"Tidak ada upaya cukup serius dari Pertamina. Paling tidak, mencegah agar insiden seperti itu tidak terulang," ucap Fahmy.
Selanjutnya: 9 Pekerja Menjadi Korban ...
<!--more-->
9 Pekerja Menjadi Korban, Rumah Warga Rusak
Insiden kebakaran Kilang Pertamina Dumai pada Sabtu malam lalu menyebabkan 9 pekerja di ruang operator menjadi korban karena terkena pecahan kaca. Namun kata Area Manager Communication, Relations, & CSR Refinery Unit Dumai, Agustiawan, mereka sudah dipulangkan pasca mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Dumai.
Selain menyebabkan korban luka, insiden meledak dan terbakarnya kilang tersebut juga mengakibatkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan. Karena itu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) membentuk tim recovery atau pemulihan, serta mendata kerugian yang dialami warga.
"PT KPI meminta maaf atas kejadian ini, dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan, Minggu, 2 Maret 2023.
Sementara itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran kilang minyak tersebut."Proses investigasi penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan," kata dia.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok mengaku sudah memberikan arahan kepada pihak direksi Pertamina setelah terjadi peristiwa kebakaran kilang minyak Pertamina Dumai. “Arahan saya ke direksi sudah jelas, apalagi ini (kebakaran kilang Pertamina) sudah berulang kali terjadi dengan jarak waktu yang pendek,” kata dia.
Arahan tersebut adalah memang perlu ada top management Pertamina yang fokus nanganin health, safety, security and environment (HSSE) seluruh Pertamina Group. “Yang tanggung jawab penerapan HSSE sampai ke lapangan,” tutur Ahok.
Baca juga: Kasus Ekspor Emas Rp 189 Triliun di Bea Cukai, Ini Penjelasan Lengkap Stafsus Sri Mulyani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.