5 Fakta Kilang Minyak Pertamina Dumai: Meledak, Terbakar hingga Rumah Warga Rusak
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Minggu, 2 April 2023 09:22 WIB
TEMPO.CO, Pekanbaru - Belum sepenuhnya tuntas penanganan Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, akibat terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023, kini kilang minyak Pertamina Dumai diberitakan meledak dan terbakar di Pekanbaru, Riau pada Sabtu malam, 1 April 2023.
Berikut deretan fakta yang dirangkum Tempo seputar kilang minyak Pertamina Dumai.
Dugaan penyebab ledakan
Penyebab pasti ledakan dan kebakaran kilang minyak Pertamina Dumai masih dalam proses penyelidikan. Namun Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina RU Dumai, Agustiawan, mengatakan kejadian kebakaran di area gas compressor. Kebakaran berhasil ditangani pada Sabtu, 1 April 2023 sekitar pukul 22.54.
Korban terkena pecahan kaca
Agustiawan menjelaskan sebanyak sembilan orang menjadi korban akibat ledakan dan kebakaran tersebut. Kesembilan korban tersebut merupakan pekerja di ruang operator.
Kini, kesembilan korban telah kembali rumah masing-masing setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Dumai.
"Mereka mendapatkan pertolongan pertama karena terkena pecahan kaca," kata Agustiawan melalui keterangannya, Minggu, 2 April 2023.
Rumah warga dan rumah ibadah rusak
Sejumlah warga melaporkan bahwa ledakan keras di kilang minyak Pertamina Dumai pada Sabtu, 1 April 2023, kurang lebih pukul 22.40 WIB. Insiden ini membuat warga sekitar beramai-ramai keluar dari rumahnya.
Menurut pengakuan Alex, warga setempat, dentuman keras itu membuat beberapa rumah mengalami kerusakan.
"Plafon rumah warga di belakang kilang minyak juga banyak yang runtuh, dan dinding retak-retak, kaca rumah pecah," kata Alex, seperti dikutip Tempo, Minggu, 2 April 2023.
Sebab, insiden meledaknya kilang menyebabkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan.
Selanjutnya: Pertamina bertanggung jawab dan minta masyarakat tenang
<!--more-->
Pertamina bertanggung jawab dan minta masyarakat tenang
Pertamina akan bertanggung jawab atas insiden tersebut dan minta masyarakat tenang. "PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan.
Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa manajemen Pertamina bersama Pemerintah daerah dan pihak berwajib sudah turun tangan untuk mengatasi masalah ini. "Kami langsung turun malam ini untuk melakukan pendataan," jelas dia.
Untuk itu, dia minta masyarakat tetap tenang. “Kami minta warga tenang. Pertamina bertanggung jawab terhadap dampak ledakan. Kami mohon kerja samanya," kata Agustiawan.
Pernah terjadi pada 2014
Kilang minyak milik Pertamina Dumai pernah juga terbakar pada Ahad malam, 16 Februari 2014, sekitar pukul 22.30 WIB.
General Affairs Manager PT Pertamina RU II Dumai Yan Syukharial mengatakan, setelah mengalami kebakaran pada Ahad malam, 16 Februari 2014, Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai tidak mengalami gangguan. Kilang minyak secara keseluruhan beroperasi dengan normal.
"Kilang minyak masih memproduksi bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan masyarakat," kata Yan kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Yan menyebutkan kebakaran bukan terjadi pada kilang minyak, tetapi pada salah satu unit pendukung operasional, yaitu unit heater atau pemanas. Heater adalah peralatan untuk menaikkan temperatur bahan baku dengan cara pembakaran dalam ruang tertutup.
Menurut Yan, kebakaran berawal ketika Hydrocracker Unit (HCU) Unibon 221 sedang proses pemanasan setelah dihentikan. Kemudian pada saat menaikkan temperatur, terjadi percikan di Heater-1.
RIRI RAHAYU | RIYAN NOFITRA
Pilihan editor: Kilang Dumai Terbakar, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.