TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengupayakan pembangunan buffer zone atau zona penyangga di Depo Plumpang, sebelum merelokasi depo ke tanah reklamasi PT Pelindo di Kalibaru, Jakarta Utara. Pasalnya, relokasi tidak bisa dilakukan secara instan, sehingga menjadi rencana jangka panjang.
"Plumpang akan kami jadikan pilot project kalau berhasil membangun buffer zone," kata VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso ketika ditemui wartawan di Jakarta, Kamis malam 30 Maret 2023.
Pasalnya, selain Depo Plumpang, Pertamina masih punya pekerjaan rumah alias PR untuk menangani depo-depo lainnya. Setidaknya ada 9 depo di wilayah lain yang berisiko tinggi karena mepet permukiman warga. Sehingga, perlu dibangun batas zona aman.
"Kalau relokasi Depo Plumpang berhasil, akan dicontoh ke terminal bahan bakar minyak lain," kata Fadjar.
Wacana pembangunan buffer zone menjadi ramai pasca insiden terbakarnya Depo Plumpang pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Api merembet dan membakar rumah-rumah warga karena lokasinya sangat dekat. Insiden ini juga menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan luka.
Fadjar mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, baik kementerian/lembaga maupun Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Utara, untuk menyatukan suara membangun buffer zone. Termasuk berupaya berkomunikasi dengan warga yang bakal terdampak.
"Sementara ini kami mengarah ke pembangunan buffer zone dan berharap semuanya satu suara, setuju, sehingga bisa segera jalan," kata Fadjar.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim belum bisa berkomentar soal rencana pembuatan buffer zone atau zona aman di sekitar Depo Pertamina Plumpang. Ali juga belum bisa berkomentar soal berapa jumlah keluarga yang akan terdampak jika pembangunan buffer zone atau daerah penyangga dilakukan. Sebab, belum dibahas di tingkat pemkot.
Namun, dia berjanji akan menyampaikan informasi soal buffer zone ini jika sudah ada pembahasan. “Nanti kalau sudah ada jelas, pasti kami informasikan,” kata dia.
RIRI RAHAYU | MUTIA YUANTISYA
Pilihan Editor: Kebakaran Kapal MT Kristin, Pertamina Klaim Pencemaran Lingkungan Tidak Signifikan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.