Kasus Korupsi BTS Bakti, Warga Daerah Terpencil Semakin Susah Mengakses Internet
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Agung Sedayu
Jumat, 31 Maret 2023 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan korupsi proyek pembangunan menara infrastruktur base transceiver station (BTS) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika 2020-2022 menyebabkan masyarakat daerah terpencil semakin menderita. Pasalnya, korupsi BTS Bakti menyebabkan pembangunan ribuan menara pemancar tersebut meleset jauh dari target.
Pada 2021 pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan 4.200 menara BTS. Faktanya, hingga akhir tahun 2021 hanya 320 BTS yang berhasil dibangun. Walhasil, ribuan menara BTS lainnya terkatung-katung nasibnya. Meski diberi tambahan waktu satu tahun untuk penyelesaiannya pada 2022, hasilnya tetap meleset dari target. Pada September 2022, jumlah menara BTS Bakti yang beroperasi hanya 2.400 atau hanya sekitar 57 persen. Sebagian pemancar yang beroperasi itu juga tidak berfungsi dengan baik.
Seperti yang dialami masyarakat Desa Mokel Morid, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keberadaan menara BTS Bakti justru menyebabkan sinyal internet di desa mereka makin susah diakses.
Warga desa yang ingin mendapatkan sinyal internet warga harus memanjat atau mengerek handphone mereka ke atas pohon di pinggir hutan untuk bisa menangkap sinyal internet dari menara Telkomsel di desa tetangga. “Dengan cara itu, kami bisa dapat jaringan internet dari Desa Paan Leleng dan terbunuhlah tulisan Telkomsel BAKTI (di layar handphone),” ujar Willibrodus, 42 tahun. “Selama ada tulisan Telkomsel BAKTI di handphone, tidak ada internet.”
Sebelumnya, Desa Mokel Morid tidak memiliki menara BTS. Meski begitu, menurut Willibrodus, warga masih bisa mendapatkan sinyal internet dari menara Desa Paan Leleng yang berjarak sekitar lima kilometer sebelah selatan desa. Namun, setelah Kominfo membangun menara BTS Bakti di Mokel Morid tahun lalu, sinyal internet di desanya justru hilang.
Cerita serupa disampaikan Edky, seorang guru dari Desa Sipi, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Menara BTS BAKTI yang dibangun di desanya pada November 2022 justru membuyarkan jaringan internet di wilayahnya. Dia dan puluhan siswanya terpaksa mendaki gunung, masuk kawasan hutan, untuk bisa mendapat sinyal internet dari desa tetangga saat ujian Asesmen Nasional Berbasi Komputer (ANBK).
“Kalau tidak masuk hutan tidak dapat sinya,” ucap Edky, Kamis, 22 Maret 2023.
Selanjutnya: Cerita lain datang dari ...