UOB Indonesia: Kenali Risiko-risiko Ini Sebelum Berinvestasi

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Jumat, 31 Maret 2023 09:56 WIB

Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret menyarankan masyarakat sebaiknya mengenali berbagai risiko terlebih dahulu sebelum memulai berinvestasi. Ada beberapa risiko yang harus dikenali, yaitu risiko diri sendiri maupun risiko dari produk yang akan diinvestasikan.

"Kadang kita tahu risikonya, tapi lupa kalau produk punya risiko yang harus dipelajari, itu risk-first (approach),” kata Vera dalam Media Gathering dan Literasi "Preserve and Grow Your Wealth Through Risk-First Approach” di Teras Ramayana, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023.

"Di UOB, risk-first (teratas) karena kami menyadari pentingnya keseimbangan antara risiko dan imbal hasil. Itu yang terus kami gaungkan mengenai risk-first approach," lanjut Vera.

Lebih lanjut Vera menjelaskan, pendekatan risk-first itu untuk memastikan nasabah dapat memahami tingkat risiko dirinya sendiri dan dari produk yang akan diinvestasikan sebagai titik awal dalam perjalanan pengelolaan keuangan.

Pendekatan tersebut juga membantu nasabah dalam mengidentifikasi risiko serta mengelola portofolio keuangan sebelum mempertimbangkan imbal hasil yang ingin dicapai agar terhindar dari risiko berlebihan dalam mencapai tujuan keuangan.

Advertising
Advertising

“Sebenarnya tidak cukup hanya tahu risiko. Tujuan juga penting mulai dari jangka pendek, jangka panjang, uang sekolah anak, dana pensiun, kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan-kebutuhan investasi lainnya. Tujuan dari investasi akan mempengaruhi produk apa yang paling tepat dimiliki oleh nasabah saat itu sesuai dengan profil risikonya,” ucap Vera.

Dalam pendekatan risk-first yang diperkenalkan UOB, ada tiga pilar atau langkah dalam perencanaan keuangan.

Selanjutnya: Langkah pertama adalah melindungi (protect)....

<!--more-->

Langkah pertama adalah melindungi (protect) seluruh nilai kekayaan yang telah dikumpulkan. Protect diperlukan guna melindungi diri dan orang yang dicintai dengan alokasi dana sesuai dengan kebutuhan solusi asuransi yang tepat, aset berisiko rendah lainnya, termasuk salah satunya proteksi-proteksi dalam lingkup asuransi.

Pada langkah kedua (membangun/build), perlu dipastikan seluruh nilai kekayaan yang sudah dikumpulkan telah terlindungi dan dapat memberikan ketenangan pikiran dalam membangun kekayaan dengan portofolio investasi inti yang kuat.

Skema ini dirancang untuk membantu mencari imbal hasil yang stabil guna mencapai tujuan fundamental dan jangka panjang seperti investasi hari tua.

Adapun langkah terakhir dalam perencanaan keuangan adalah meningkatkan (enhance) nilai kekayaan dengan alokasi aset yang sesuai untuk membantu menangkap peluang pasar yang muncul.

“Jangan lupa enhance itu seperti prinsip dari investasi, high gain high risk, high risk high gain. Jadi pada saat ada peluang, jangan lupa pilar pertama harus dipenuhi dulu, baru masuk ke pilar kedua, dan enhance menjadi pilar terakhir. Jangan terbalik,” ungkap Vera.

Berdasarkan Client Risk Profile (CRP) nasabah, UOB menerapkan strategi alokasi aset inti dan taktis yang dapat membantu dalam membangun portofolio kekayaan sesuai dengan seberapa risiko yang dapat diambil.

UOB memiliki komposisi portofolio berdasarkan kategori core allocations (alokasi inti) yang berarti memiliki risiko lebih rendah, cenderung stabil, memberikan imbal hasil yang stabil, menjaga protect, dan dirancang lebih khusus membantu nasabah dalam mencapai tujuan jangka panjang. Secara alami, strategi ini tak bergantung pada siklus pasar serta memberikan penghasilan reguler dan cenderung terdiversifikasi di seluruh aset, sektor, dan wilayah.

Selanjutnya: Strategi kedua ialah tactical allocations (alokasi taktis)....

<!--more-->

Strategi kedua ialah tactical allocations (alokasi taktis) yang memiliki nilai risiko lebih tinggi dan berfokus menangkap peluang jangka pendek yang ditargetkan dengan tujuan pertumbuhan modal dan strategi penggabungan pendapatan. Kendati alokasi taktis memiliki risiko yang tinggi, tetapi memberikan peluang high gain.

Ketiga strategi tersebut disesuaikan dengan tiga tipe CRP. Pertama adalah konservatif yang memastikan flow income nasabah stabil sehingga uang mereka terjaga.

Bagi nasabah konservatif, digunakan strategi core allocation dengan persentase 100 persen.

Tipe nasabah kedua ialah moderat yang memiliki porsi taktis setidaknya 30 persen dan 70 persen alokasi inti. Untuk tipe nasabah terakhir, yaitu agresif, menempatkan porsi taktis dan inti masing-masing 50 persen.

Di UOB, Vera menyebutkan bakal membantu nasabah memilih produk-produk apa saja yang masuk kategori core dan tactical.

“Setiap nasabah kalau mau masuk ke tactical, kami akan duduk bareng bersama nasabah untuk me-review produknya seperti apa, untuk mengenal misalnya reksadana prospeknya seperti apa, tujuan investasi dengan karakteristik dari funds ini apa, sehingga bisa melihat ekspektasi return dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan harapan, kalau nasabah mengerti, maka dia (mengetahui bagaimana cara berinvestasi),” ujar Vera.

Pilihan Editor: Minyakita Masih Langka, KPPU: Produksinya Hanya 24 Persen dari Suplai yang Ditentukan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

20 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya