SPI: Pengumuman Impor Beras 2 Juta Ton di Tengah Panen Raya Merugikan Petani

Selasa, 28 Maret 2023 12:58 WIB

Foto udara aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia atau SPI, Henry Saragih menilai keputusan pemerintah impor beras 2 juta ton tahun ini tidak tepat dan merugikan petani. Pasalnya, keputusan impor tersebut diambil justru saat panen raya sedang berlangsung.

"Pengumuman impor beras dalam waktu dekat ini pasti berpengaruh, baik itu secara psikologis maupun langsung terhadap harga di tingkat petani," ucap Henry dalam keterangannya kepada Tempo pada Senin, 27 Maret 2023.

Menurut Henry, semestinya pengumuman impor beras tidak dilakukan saat petani sedang panen raya. Apa lagi impor beras tersebut sangat besar, hingga 2 juta ton. Sehingga meski impor belum jalan, namun petani sudah terkena dampaknya.

Henry melanjutkan, pemerintah seharusnya belajar dari peristiwa surat edaran badan pangan nasional atau Bapanas beberapa waktu lalu yang sempat membuat harga gabah di tingkat petani anjlok. Aturan harga tersebut dibuat juga menjelang panen raya sehingga banyak petani merugi. Belakangan, Bapanas mencabut surat edaran setelah marak protes dari para petani.

Kini, pemerintah kembali membuat keputusan yang berpotensi menyebabkan harga gabah dan beras petani turun. Pemerintah mengumumkan akan melakukan impor beras sebesar 2 juta ton tahun ini. Pemerintah berdalih hasil produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan CBP sehingga perlu dilakukan impor.

Advertising
Advertising

Henry mempertanyakan data pemerintah yang menyebut produksi dalam negeri tidak mencukupi karena saat ini justru panen melimpah. Dia menduga, alasan tersebut hanya untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah menyerap gabah dan beras di tingkat petani. “Jika memang terjadi penurunan produksi, datanya mesti jelas,” ujarnya.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mempertanyakan alasan keputusan pemerintah melakukan impor beras 2 juta ton tahun ini. Menurut Said, saat ini tidak ada persoalan di produksi beras dalam negeri.

Selanjutnya: Tahun lalu, impor dilakukan saat swasembada beras ...

<!--more-->

Menurut Said, hal serupa juga terjadi tahun lalu. Pemerintah memutuskan impor beras ketika Indonesia justru sedang swasembada beras. Dengan demikian, menurutnya, tidak ada korelasi linear antara produksi dengan impor.

Said menduga, persoalan impor beras di Tanah Air justru disebabkan oleh ketidakmampuan Badan Urusan Logistik atau Bulog menyerap hasil panen petani. Ketidakmampuan Bulog menyerap beras petani itu menyebabkan persediaan beras di gudang Bulog belum mencapai batas aman, yakni 1,2 juta ton. Belum cukupnya persediaan beras Bulog itu kemudian yang menjadi alasan keputusan impor beras.

"Impor ini disebabkan Bulog tidak memenuhi target penyerapan panen petani, sekalipun produksi lebih dari cukup," ujar Said.

Seperti diketahui, pemerintah berencana melakukan impor beras sebesar 2 juta ton untuk mengisi CBP. Berdasarkan salinan surat penugasan impor beras yang diterima Tempo, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menugaskan Direktur Utama Bulog Budi Waseso untuk melakukan impor beras tahun ini.

Arief mengatakan langkah impor beras ini mendesak mengingat cadangan beras di gudang Bulog hanya tersisa 220.000 ton dari batas aman 1,2 juta ton. Beras impor itu nanti akan digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Selain itu, beras impor ini juga akan digunakan untuk kebutuhan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat bantuan sosial pemerintah.

Baca juga: Jokowi Impor Beras 2 Juta Ton, Pengamat: Produksi Cukup tapi Bulog Tak Sanggup Menyerap

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.



Berita terkait

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

3 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

4 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

6 hari lalu

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

Harga gabah anjlok di Rp 4.500, Serikat Petani Indonesia minta Bapanas naikkan harga pembelian pemerintah menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya