Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Kamis, 23 Maret 2023 07:30 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Chen Aizhu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga minyak dunia melemah di rentang US$ 63,29 hingga US$ 71,48 per barel dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023. Sebelumnya dalam perdagangan Rabu malam, 22 Maret 2023, harga minyak dunia berada di level US$ 69,20 per barel.

“Harga minyak melemah pada hari Rabu setelah laporan industri menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat naik secara tak terduga pekan lalu, sebagai tanda permintaan bahan bakar mungkin melemah dan karena pasar menunggu keputusan suku bunga penting oleh The Fed,” ujar Ibrahim melalui keterangan tertulis, Rabu malam, 22 Maret 2023.

Ibrahim berujar, data American Petroleum Institute pada hari Selasa, menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik sekitar 3,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 17 Maret 2023. Pada saat yang sama, pasar sedang menunggu hasil pertemuan The Fed, yang secara luas dilihat sebagai keputusan kebijakan The Fed yang paling menantang akhir-akhir ini. Setelah pertemuan tersebut, Ketua The Fed, Jerome Powell, diharapkan mengungkap proyeksi ekonomi baru dan jalur bank sentral untuk kenaikan suku bunga.

Sementara pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu. Beberapa pengamat bank sentral terkemuka mengatakan hal itu dapat menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut atau menunda rilis proyeksi ekonomi baru karena gejolak di sektor perbankan global.

“Jeda kenaikan suku bunga akan membantu memicu aktivitas ekonomi dan pada gilirannya meningkatkan permintaan bahan bakar,” kata Ibrahim. "Minyak siap jatuh apabila terjadi kejutan besar jika Fed The kembali menaikkan suku bunga lebih besar sekarang.”

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ibrahim melanjutkan, harga minyak juga membukukan penurunan terbesar dalam beberapa bulan pada pekan lalu. Hal ini terjadi setelah kegagalan bank AS yang terkenal mulai 10 Maret dan krisis di Credit Suisse Eropa. Penyelamatan darurat Credit Suisse selama akhir pekan, kata dia, membantu menghidupkan kembali harga minyak.

“Pejabat OPEC+, manajer dana lindung nilai, dan pelaku pasar minyak menyebut penurunan harga minyak baru-baru ini bersifat spekulatif dan bersikeras bahwa peningkatan permintaan akan mendorong harga ke level yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang,” bebernya.

Pilihan Editor: Kekayaan Naik Rp 300 Miliar, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

4 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya