Target Ekspor Perikanan Tahun Ini US$ 6,7 Miliar, KKP: Udang Masih Jadi Unggulan

Selasa, 21 Februari 2023 18:09 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menunjukkan kepada Presiden Joko Widodo pelaksanaan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) di pesisir Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, 20 Oktober 2022. Presiden Jokowi mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengajak seluruh lapisan masyarakat menyukseskan Gernas BCL untuk menjaga kesehatan laut Indonesia. (Sumber: Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan target ekspor sektor perikanan tahun ini. Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Erwin Dwiyana mengatakan pada 2023 ini, KKP menargetkan ekspor perikanan pada 2023 sebesar 1,2 juta ton dengan nilai mencapai US$ 6,7 miliar.

Adapun realisasi ekspor perikanan pada tahun lalu mencapai US$ 6,4 Miliar dengan volume hampir 1 juta ton. Ia menjelaskan target tersebut khusus komoditas perikanan, di luar ekspor rumput laut yang juga tinggi.

Adapun saat ini udang masih menjadi produk unggulan. "Sampai saat ini memang udang masih kita dorong karena masih ada program nasional untuk meningkatkan ekspor udang 2,5 kali lipat," tuturnya saat ditemui di kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Februari 2023.

Menurut Erwin, langkah pemerintah mendorong ekspor udang sudah tepat lantaran komoditas tersebut lebih banyak diminati oleh konsumen luar negeri. Pasalnya, kata dia, harga udang Indonesia relatif tinggi.

Sementara itu, dalam waktu dekat KKP berencana mengekspor 500 ton ikan ke Arab Saudi untuk pengadaan katering jemaah haji Indonesia. KKP juga telah bekerja sama dengan pelaku usaha dan sepakat mendorong ekspor beberapa jenis ikan, diantaranya patin, bandeng, tuna kaleng, ikan kaci-kaci, dan ikan manyung atau marine catfish.

Advertising
Advertising

Upaya peningkatan ekspor perikanan, kata Erwin, juga dilakukan untuk mengantisipasi ancaman resesi global yang diperkirakan akan terjadi tahun ini. Dia mengatakan inflasi tinggi yang terjadi di sejumlah negara juga berimbas pada ekspor perikanan Indonesia, terutama di Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa.

Kendati demikian, Erwin menilai Indonesia memiliki keunggulan komparatif atau comparative advantage lantaran mempunyai hampir seluruh spesies perikanan. Karena itu, KKP kini tengah menjalin kerja sama dengan negara-negara lain yang berpeluang menjadi pengimpor produk perikanan Indonesia.

Ketika ada masalah di pasar tujuan utama, Erwin mengatakan Indonesia bisa menyasar pasar baru seperti Australia dan Korea Selatan yang permintaannya cenderung meningkat.

"Strategi penguatan pasar di dalam maupun luar negeri sangat diperlukan untuk menjaga sektor perikanan tetap menggeliat, bahkan terus tumbuh meski situasi global tengah sulit," ucapnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

5 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya