Bahlil: Buka Lapangan Pekerjaan Tak Semudah Mencari Investasi

Selasa, 7 Februari 2023 08:54 WIB

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyebut pembukaan lapangan kerja baru utamanya pada perusahaan yang memiliki investasi asing tidaklah mudah.

"Ternyata nggak segampang, nggak semudah kita paksain orang. Karena orang bawa modal, bawa teknologi, kalau dia tidak bisa menjamin kepastian keberlangsungan usahanya, itu susah," kata Bahlil saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin 6 Februari 2023.

Baca: Dorong Hilirisasi Sumber Daya, Bahlil: Kalau Kita Saja Belum Cukup, Ngapain Ekspor?

Alasannya, kata Bahlil, banyak perusahaan asing yang belum percaya terhadap tenaga kerja lokal Indonesia di beberapa wilayah.

"Contoh orang mau bangun industri, dalam perencanaannya itu 1,8 tahun harus produksi, nah datang ke kita, kalau semua itu di serahkan kepada saudara-saudara kita disini, ya mohon maaf, pasti akan terjadi pergeseran jadwal, ini soalnya di situ," kata Bahlil.

Advertising
Advertising

Menurut Bahlil, itulah yang menjadi problematika saat investasi asing mulai banyak masuk ke Indonesia, namun penyerapan tenaga kerja lokal tidak berjalan beriringan.

"Ini kira-kira problem yang ada di lapangan. Kondisi itu kalau kita tidak mampu buat secara baik ya mohon maaf foreign direct invesment kita menjadi ancaman baru bagi kita," kata Bahlil.

Sebelumnya Bahlil menyebut, tingginya nilai investasi yang masuk ke Indonesia tidak serta merta membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi tenaga kerja lokal.

Menurut Bahlil, alasannya karena tantangan saat ini sangatlah besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, salah satunya adalah tak sedikit pemodal yang menginvestasikan dananya untuk membiayai teknologi.

"Pada konteks kekinian ini betul-betul mengalami dinamika yang sangat luar biasa terjadi Covid. Covid itukan orang hampir nggak bisa kerja, tapi perusahaan harus survive maka ada trobosan-terobosan baru yang dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan blending antara padat karya dan padat modal atau high technology," kata Bahlil.

Bahlil mengakui, pertumbuhan lapangan pekerjaan saat ini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan investasi yang masuk ke Indonesia.

"Harus saya akui, pertumbuhan investasi yang mencapai 30 persen lebih, tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan," kata Bahlil.

Baca juga: Pertumbuhan Investasi Tak Berbanding Lurus dengan Lapangan Kerja, Ini Penjelasan Bahlil

Berita terkait

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

15 jam lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

2 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

2 hari lalu

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

GP ANsor menilai pemberian IUP ini ide yang bagus terhadap kontribusi dan peran ormas sebagai salah satu komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

2 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya