KCIC: Penyaluran PMN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari KAI Tak Ada Kendala
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 4 Februari 2023 10:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Rahadian Ratry mengungkap perkembangan terbaru soal Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
"PMN yang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI terima untuk cost overrun proyek KCJB tidak ada kendala sama sekali dalam penyalurannya ke KCIC," ujar dia kepada Tempo pada Jumat malam, 3 Februari 2023.
Baca: Integrasi Transportasi di Stasiun Kereta Cepat, KCIC Gandeng Transjakarta: Dipercepat Konstruksinya
Menurut dia, saat ini dana tersebut dalam proses pencairan dari KAI ke KCIC melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Rahadian menuturkan, penyelesaian proyek sepur kilat terus dilakukan, seperti pembangunan jalur, persinyalan, stasiun, depo, dan berbagai kebutuhan operasional lainnya.
"KCIC terus berupaya maksimal menyelesaikan proyek KCJB sebaik mungkin. Sarana electric multiple unit (EMU) atau rangkaian KCJB akan melalui tes statis dan dinamis," tutur Rahadian.
Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga menjelaskan masalah pembengkakan biaya atau cost overrun proyek KCJB. Menurut dia, masalah itu akan segera diselesaikan dengan pihak Cina.
Selanjutnya: masalah cost overrun akan dibereskan pada pekan depan ...
<!--more-->
“Cost overrun, masih kita negosiasikan terus sama mereka (Cina). Tapi kan ini tetap berjalan (proyeknya),” ujar dia di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Jumat, 3 Februari 2023.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa masalah cost overrun akan dibereskan pada pekan depan. "Terkait cost overrun kereta cepat tidak ada masalah, kita mau finalkan hal tersebut pada pekan depan di Beijing, Cina," ujar Luhut di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023. Ia berharap pada pertemuan itu, masalah segera rampung dibahas.
Ketika ditanya apakah BUMN akan ikut terbang ke Beijing untuk melakukan negosiasi, Arya Sinulingga tidak menjawabnya. Dia hanya mengatakan, negosiasi itu akan dilakukan di mana saja.
“Aku soal ke Beijing atau enggak itu terserah mereka. Yang pasti kalau yang namanya negosiasi mau di mana kek, mau di Karawang kek, mereka mau negosiasi,” ucap Arya.
Soal Penyertaan Modal Negara (PNM) tahun 2022 yang belum cair ke KCIC, Arya mengatakan bahwa uang senilai Rp 3,2 triliun tersebut sudah ada di PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. “Ya, sesuai kebutuhan nanti, lah. Tapi yang pasti, kalau PMN-nya enggak jalan, ya enggak selesai. Harus jalan,” tutur dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini