Profil CoHive, Startup Penyedia Coworking Space yang Resmi Gulung Tikar Terlilit Utang

Sabtu, 4 Februari 2023 08:29 WIB

Sejumlah pekerja beraktivitas di salah satu sudut EV Hive City @Plaza Kuningan, Jakarta, 29 November 2017. EV Hive mengklaim coworking space ini sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Startup penyedia ruang kerja bersama (coworking space), CoHive atau PT Evia Asia Tenggara, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Kabar ini cukup mengejutkan karena CoHive merupakan salah satu perusahaan penyedia ruang kerja bersama terbesar di Indonesia. CoHive bahkan menguasai satu gedung berlantai 18 di Mega Kuningan yang diberi nama CoHive 101.

Baca: Permintaan Coworking Space di Asia Tumbuh Lampaui AS dan Eropa

“Menyatakan termohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Evi Asia Tenggara dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya terhitung sejak putusan ini diucapkan,” begitu bunyi putusan dengan No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst, tertanggal 18 Januari 2023.

Berdasarkan pengumuman itu, pengadilan menetapkan Rio Sadrack M. Pantow dan Benny Marnala Pasaribu sebagai tim kurator. Debitur pailit, para kreditur dan kantor pajak diminta menyaksikan sidang dan rapat lainnya.

Advertising
Advertising

Rapat Kreditur Pertama pada 1 Februari 2023 di PN Jakpus, Batas Akhir Pengajuan Tagihan Kreditur dan Pajak pada 9 Februari 2023 di kantor tim pengurus yang berada di Sovereign Plaza, Jakarta Selatan.

Sedangkan Rapat Pencocokan Piutang Kreditur dan Pajak atau Verifikasi pada 27 Februari 2023 di PN Jakpus. Hakim Niaga PN Jakpus R. Bernadette Samosir ditunjuk menjadi hakim pengawas selama proses penyelesaian perkara ini berlangsung.

Berdasarkan penelusuran Tempo, PT Bisnis Bersama Berkah adalah pemohon yang mengajukan gugatan terhadap pengelola CoHive sejak 5 September 2022. PN Jakpus telah menetapkan status PKPU Sementara (PKPUS) atas CoHive per 22 September 2022.

Laman resmi CoHive tidak bisa dibuka. Hanya Instagram CoHive yang masih bisa dilihat. Perusaahan itu terakhir kali menggungah postingan pada 18 Agustus 2022. Sejumlah komentar akan postingan itu mempertanyakan kenapa CoHive sulit dihubungi dan pertanyaan-pertanyaan serupa lainya.

Pada 2018, Tempo pernah mewawancarai salah seorang pendiri CoHive, Carlson Lau di Yogyakarta. Saat itu, CoHive tengah melakukan ekspansi penambahan lokasi baru ke Yogyakarta.

“Rencana kami di sisa tahun 2018 ini melakukan ekspansi penambahan lokasi baru ke sejumlah kota, termasuk Yogyakarta,” ujar Carlson Lau, seperti dikutip Tempo, Jumat, 23 November 2018.

Selanjutnya: CoHive, kata Jason, menargetkan ...

<!--more-->

CoHive, kata Jason, menargetkan membuka 40 lokasi ruang kerja bersama yang tersebar di seluruh Indonesia, hingga Desember 2019. Saat ini perusahaan yang juga bergerak di bidang CoLiving dan retail itu telah memiliki 22 lokasi yang berada di Jakarta dan satu lokasi di Medan.

Selang setahun kemudian, tepatnya 2019, CoHive masih menjalin kolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS). CoHive meresmikan ruang kerja bersama yang terletak di lantai 3, BINUS Square pada Kamis, 22 Agustus 2019.

Tempat ini dirancang untuk menjadi pusat bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan jaringan serta potensi di dunia industri digital yang kini sedang berkembang.

Awalnya CoHive didirikan pada 2015 sebagai proyek internal perusahaan modal ventura East Ventures yang diberi nama EV Hive sebagai lokasi kerja bersama dan komunitas untuk perusahaan rintisan.EV Hive punya dua lokasi ruang kerja, yaitu di Jakarta Selatan dan BSD.

Pada 2017, proyek tersebut diambil alih oleh Jason Lee, Carlson Lau, dan Ethan Choi yang mengganti namanya menjadi Cocowork yang kemudian diganti lagi menjadi CoHive.

Setelah beralih kepemilikan dan meraih pendanaan seri B antara lain dari Insignia Ventures, CoHive berubah fokus dan berekspansi secara agresif di banyak lokasi dan kota.

Per Desember 2020, CoHive menyatakan mengoperasikan 30 lokasi dengan total luas area mencapai 60.000 meter persegi di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya. CoHive bahkan menguasai satu gedung di Mega Kuningan dengan 18 lantai yang diberi nama CoHive 101.

Strategi CoHive adalah menawarkan sewa jangka pendek ke penggunanya atas ruang yang mereka sewa dalam jangka panjang. Perusahaan juga berekspansi ke sektor selain co-working yaitu retail, co-living, dan penyewaan ruang untuk event.

Pada akhir 2022, tepatnya 5 September 2022, CoHive digugat oleh PT Bisnis Bersama Berkah. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemudian memutus CoHive pailit pada 18 Januari 2023.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: CoHive Targetkan Buka 40 Lokasi Coworking Space di Sejumlah Kota

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

3 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

8 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya