Ekonom Sebut Jika Biaya Haji Tak Dinaikan, Jemaah bakal Tanggung Biaya 100 Persen pada 2028

Minggu, 22 Januari 2023 14:40 WIB

Ribuan umat muslim mengelilingi Ka'bah dan berdoa di Masjidil Haram jelang puncak saat pelaksaan ibadah haji tahunan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 6 Juli 2022. Sekitar satu juta Muslim diperkirakan akan menghadiri musim haji 2022 setelah dua tahun gangguan besar yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Indonesia Development and Islamic Studies (Ideas) Yusuf Wibisono mengatakan rencana kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) memang mengejutkan. Tapi jika tak dinaikkan, menurut dia, jemaah akan membayar biaya haji 100 persen atau secara penuh pada 2028.

"Rencana kenaikan BPIH 2023 ini memang mengejutkan karena kenaikannya sangat tinggi," kata Yusuf melalui keterangan tertulis pada Tempo, Minggu, 22 Januari 2023.

Baca: Biaya Haji dalam 10 Tahun Terakhir, dari Rp 34 Juta hingga Rp 69 Juta

Dia mengatakan, jika pola saat ini dipertahankan di mana jemaah menanggung 40 persen dari biaya haji dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menanggung 60 persen, maka nilai manfaat dana haji akan habis pada 2028.

"Dengan kata lain, jika pola saat ini dilanjutkan terus, jemaah akan menanggung biaya haji secara penuh 100 persen pada 2028," tuturnya.

Advertising
Advertising

Namun dia juga mempertanyakan, mengapa pola pengelolaan dana haji yang tidak sehat, di mana nilai manfaat digunakan sangat berlebihan untuk jemaah yang akan berangkat sehingga terkesan BPIH murah, baru diungkap sekarang. Menurutnya, hal ini menunjukkan lemahnya pengawasan dana haji.

"Padahal ada kewajiban BPKH untuk transparansi, ada KPHI (Komisi Pengawas Haji Indonesia), ada audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Hal ini seharusnya sejak awal bisa dicegah sehingga kenaikan BPIH bisa dilakukan secara smooth, tidak naik secara sangat drastis seperti sekarang ini,” papar Yusuf.

Menurut Yusuf, kenaikan BPIH yang sangat drastis tahun ini dipastikan akan memberatkan banyak jemaah. Selain itu, kenaikan ini juga melanggar hak mereka untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Kementerian Agama (Kemenag) sebelumnya mengusulkan kenaikan BPIH 2023 sebesar Rp 98,8 juta per calon jemaah. Dari BPIH itu, 70 persen di antaranya dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69 juta. Sementara, 30 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp 29,7 juta.

"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp 98.893.909, ini naik sekitar Rp 514 ribu dengan komposisi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Rp 69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp 29.700.175 juta atau 30 persen," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.

Jika usulan itu disetujui DPR, maka biaya haji tahun ini akan naik hampir dua kali lipat ketimbang tahun lalu yang hanya sebesar Rp 39,8 juta. Ongkos ini juga lebih tinggi dibandingkan 2018 sampai 2020 lalu yang ditetapkan sebesar Rp 35 juta.

AMELIA RAHIMA SARI | ANDRY TRIYANTO TJITRA

Baca: Buwas Cerita Soal Distributor Nakal Mencampur Beras Impor dan Dikirim Kembali ke Bulog

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

2 hari lalu

Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Estimasi Keberangkatan Haji

3 hari lalu

Begini Cara Mengecek Estimasi Keberangkatan Haji

Bagi yang ingin mengecek porsi atau keberangkatan haji bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

10 hari lalu

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, meluncurkan Produk Pegadaian Syariah Pembiayaan Porsi Haji Plus.

Baca Selengkapnya

Dapat Porsi Haji Plus di Pegadaian Hanya dengan 7,5 Gram Emas

10 hari lalu

Dapat Porsi Haji Plus di Pegadaian Hanya dengan 7,5 Gram Emas

Masyarakat bisa memanfaatkan fitur ini dengan barang jaminan berupa emas (perhiasan atau Logam Mulia) setara dengan 7,5 gram emas 24 karat.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

20 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

22 hari lalu

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

22 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

23 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

26 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya