Komisi V DPR Desak Kemenhub Evaluasi Rencana Pembangunan Bandara di 21 Daerah Terpencil
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 18 Januari 2023 15:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama menyoroti pembangunan bandara di 21 daerah terluar, terpencil, dan tertinggal (3T) yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ia mengungkapkan bandara yang sudah dibangun pun belum aktif beroperasi bahkan pembangunannya dinilai tidak efektif.
"Saya kira perlu ada evaluasi ulang karena beberapa bandara kita yang sudah terbangun ini belum beroperasi bahkan belum efektif," ujar Suryadi dalam rapat kerja bersama Komisi V di DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu, 18 Januari 2023.
Kendati demikian, ia tak menampik Kemenhub mengalami kekurangan anggaran untuk membangun dan membiayai berbagai program. Tetapi di sisi lain, ia pun mengungkapkan ada pemborosan sehingga perlu dievaluasi.
Salah satu bandara yang sepi adalah Bandara Kertajati, Majalengka. Adapun Kemenhub saat ini tengah menawarkan saham Bandara Kertajati pada Arab Saudi dan India. Tawaran saham tersebut diharapkan bisa menambah ketertarikan masyarakat internasional untuk mengembangkan konektivitas di Kertajati.
Kemenhub pun sempat mendorong pengembangan angkutan kargo dan pemeliharaan pesawat/maintenance, repair, and overhaul (MRO) di bandara yang luas gedung terminal kargo 4.480 m2 agar lebih optimal.
Saat ini tengah dilakukan sejumlah upaya optimalisasi angkutan kargo yaitu pengembangan e-commerce hub (cargo village) dan kegiatan penerbangan kargo rutin oleh Asia Kargo.
Adapun Kemenhub telah mengejar sejumlah proyek di 3T sejak beberapa tahun lalu. Maskapai yang melayani wilayah-wilayah 3T ini umumnya pesawat regional jarak pendek berjenis ATR.
Trayek penerbangan ATR itu umumnya tersebar di wilayah Indonesia bangian barat sisi kepulauan, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur. Sementara itu, frekuensi penerbangan masing-masing trayek berbeda.
Baca Juga: AP I Sebut Bandara I Gusti Ngurah Rai Bandara Tersibuk Sepanjang 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.