Waspada Penipu Online Memburu Bisnis Kecil, Apa Saja Modusnya?

Rabu, 11 Januari 2023 10:26 WIB

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku kejahatan siber memiliki berbagai cara untuk melakukan penipuan. Bahkan, menyamar sebagai raksasa teknologi seperti Google, dan membuat pemilik usaha kecil membayar untuk pembuatan Profil Bisnis—layanan yang awalnya gratis untuk semua orang.

Modus itu pun direspons Google yang baru-baru ini mengumumkan perlawanan terhadap penipu online yang menargetkan pengusaha. “Sangat menggembirakan melihat bahwa organisasi besar peduli dengan pebisnis pemula, tapi, tanpa kewaspadaan dari pihak pengguna akhir, upaya ini mungkin tidaklah cukup,” ujar Kirill Kulakov, Konsultan teknis di Kaspersky Fraud Prevention, lewat keterangan tertulis yang dikutip, Rabu, 11 Januari 2023.

Baca: Waspada Modus Kejahatan Siber, Ketahui Perbedaan Skimming dan Phishing

Menurut data Kaspersky, bisnis skala kecil, yang mewakili lebih dari 90 persen dari seluruh populasi bisnis, dirilik berbagai penipu online di luaran sana. Berbeda dengan yang berfokus pada individu, penipu sektor B2B menerapkan pendekatan yang lebih individual dalam menciptakan skema rekayasa sosial yang efisien.

Sementara, mereka menghabiskan lebih banyak waktu dan upaya dalam mengembangkan metode yang relevan untuk industri atau perusahaan tertentu, dan memberikan hasil yang lebih baik. "Pemeriksaan rata-rata yang diperoleh penjahat siber dari upaya penipuan bisnis jauh lebih tinggi daripada yang mereka capai dari pengguna biasa,” kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Kirill Kulakov, risiko dunia maya bagi usaha kecil menengah adalah masalah yang sangat nyata, yang sedang ditangani oleh berbagai pakar. “Seperti Geiger di Eropa yang berbicara langkah untuk membantu menjaga keamanan bisnis Anda dari trik penipuan online, aturan keamanan siber dasar harus diperhatikan,” ucap dia.

Berikut beberapa skema rekayasa sosial yang paling umum digunakan penipu online untuk menjebak pengusaha kecil:

1. Menyamar sebagai pemasok terpercaya

Perusahaan besar biasanya memiliki departemen khusus dan prosedur ketat yang memungkinkan untuk memeriksa subkontraktor sebelum mulai bekerja dengan mereka. Tapi bisnis skala kecil mungkin kekurangan sumber daya ini untuk membedakan penipu online berbahaya pada tahap awal.

Dengan modus ini, penipu memikat pengusaha dengan penawaran yang sangat menguntungkan seperti ketentuan yang fleksibel. Bahkan situs web-nya tampak andal memalsukan sumber daya merek aslinya.

Namun, ketika faktur dengan sedikit kesalahaan ejaan atas nama perusahaan dibayarkan, mitra bisnis baru itu menghilang begitu saja. Penipu online dapat meniru semua jenis organisasi, mulai dari agen perjalanan hingga pemasok grosir.

2. Acara industri palsu

Berbagi pengetahuan dan keahlian, serta memperluas jaringan sangat penting untuk pengembangan bisnis. Penipu online tahu betapa pentingnya peluang pertumbuhan bagi pengusaha dan tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuantungan dari acara industri palsu.

Penipu online mengirim undangan ke konferensi, roundtable, atau penghargaan yang menawarkan pembicara terkenal dan diskusi menarik. Bahkan sampai menjual tiket ke acara yang tidak akan pernah terjadi, tapi meyakinkan.

3. Pemerasan melalui ulasan buruk

Reputasi terkadang berarti keuntungan lebih berarti bagi bisnis dan scammers mengetahui betul hal itu. Para penipu menulis ulasan negatif tentang hotel, restoran, dan fasilitas lainnya. Lalu, mereka mengirimkan pesan melalui email, menawarkan untuk menghapus ulasan dan mendapatkan sejumlah uang dari Google, TripAdvisor, atau situs web lain.

4. Spear phishing

Ini adalah metode paling populer dan mudah diterapkan untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan lalu mencuri uang perusahaan (detail login rekening bank, kata sandi, dan lainnya). Dalam kasus spear phishing yang marak akhir-akhir ini, penipu online akan mengirim email langsung ke orang yang bertanggung jawab atas anggaran perusahaan, seperti pemilik atau akuntan organisasi.

Kemudian mereka akan menyamar sebagai bank, mitra, atau kolega dengan mendesak meminta pembayaran atau informasi tentang karyawan atau rekening perusahaan.

5. Tips dan saran Kaspersky

Kirill Kulakov juga memberikan saran agar para pemilik bisnis tidak menjadi korban penipuan tersebut. Pertama, jangan masuk ke dalam jebakan manipulasi atau pemerasan emosional. Penipu online selalu berusaha memaksa untuk melakukan tindakan gegabah.

“Kedua, selalu periksa ejaan atau tanda-tanda mencurigakan di email dari pengirim baru. Keempat laporkan upaya penipuan ke organisasi penegak hukum yang relevan,” tutur Kirill Kulakov.

Selanjutnya kelima, mengedukasi diri sendiri dan kolega bisnis., Karena, kata dia, pengetahuan tentang keamanan siber itu penting agar pemilik usaha kecil dan karyawan juga bisa memperoleh sumber daya online tepercaya dan pelatihan yanhg relevan.

Baca juga: Modus Kejahatan Siber Curi OTP, CVV, dan Password, Bagaimana Cara Melindunginya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

7 jam lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

10 jam lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

4 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

4 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

5 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

5 hari lalu

Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

Google perbaiki patch keamanan Pixel 8. Perbaiki errorr kamera.

Baca Selengkapnya

Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

6 hari lalu

Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

Chrome, peramban web milik Google, mengembangkan fitur pengpaus riwayat pencarian secara kilat.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

6 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

6 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

7 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya