Aset Kripto Ambruk Tahun Lalu, Bos Bappebti Blak-blakan Soal Prospeknya pada 2023

Jumat, 6 Januari 2023 04:00 WIB

Layar yang menunjukkan tren dan harga terbaru dari berbagai mata uang kripto untuk pelanggan investor kripto di Nakhon Ratchasima, Thailand 21 Januari 2022. Kafe HIP, yang telah ada sejak 2013, mendapatkan perubahan crypto pada tahun 2020. Kafe ini memberikan peluang investasi alternatif bagi orang-orang di sekitar provinsi Nakhon Ratchasima. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko optimistis aset kripto tetap eksis di tahun 2023, meski ambruk pada tahun 2022. Dia berujar, tahun ini akan menjadi tahun pemulihan dan kripto akan bangkit pada 2024.

“Saya mengikuti teori bahwa kripto tidak bisa kita tahan lagi. Sekarang iya, lagi turun. Tapi bukan berarti hilang sama sekali,” ujar Didid di Gedung Bappebti, Kamis, 5 Januari 2023.

Baca: Aset Kripto Dialihkan ke OJK, Bappebti Siapkan 5 Aset Kripto Lokal Baru

Optimisme itulah yang menjadi salah satu alasan Didid untuk memaksimalkan aturan. Salah satunya dengan menyiapkan bursa kripto yang dia targetkan dapat terealisasikan tahun ini. Bursa itu, kata Didid, nantinya akan mengawasi, mengelola, dan mengatur para anggotanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda. Aset kripto meredup pada 2022 dan akan sangat redup pada 2023. Namun, dia berujar, tahun 2024 mendatang bakal menjadi momentum kebangkitan.

Advertising
Advertising

Teguh pun menyatakan tetap menyambut optimistis perdagangan kripto karena animo di tingkat global masih luar biasa.

“Cuma memang kripto tidak lepas dari centralize system, terutama ekonomi secara global. Jadi memab ada pengaruhnya. Tapi kalau dilihat dari beberapa negara, kami optimistis tahun 2024 bisa recovery,” kata Teguh, Kamis, 5 Januari 2023.

Ihwal redupnya aset kripto, sebelumnya Bappebti juga telah menyampaikan bahwa presentase pengguna internet di Indonesia yang memiliki aset kripto cukup besar, yaitu 16,4 sampai 18,4 persen. Sementara total pelanggan terdaftar aset kripto naik dari 11,2 juta pada 2021 menjadi 16,55 juta pada 2022.

Akan tetapi, nilai transaksi aset kripto pada 2022 kian menurun. Sepanjang Januari hingga November 2022, Bappebti mencatat nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 296,66 triliun. Angka tersebut turun dari Rp 859,4 triliun pada 2021.

RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Bappebti : Jumlah Pemilik Aset Kripto di Indonesia Naik tapi Transaksinya Merosot

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

2 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

11 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

15 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

15 hari lalu

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

Presiden Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru TPPU yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

18 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Temukan Maladministrasi Bappebti terkait Aduan Perdagangan Berjangka

32 hari lalu

Ombudsman Temukan Maladministrasi Bappebti terkait Aduan Perdagangan Berjangka

Ombudsman RI menyatakan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melakukan maladministrasi di penanganan aduan perdagangan berjangka.

Baca Selengkapnya