Gubernur BI Yakin Rupiah Bakal Menguat Tahun Depan, Ini Sebabnya

Rabu, 21 Desember 2022 12:32 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangan di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah bakal menguat tahun depan. Sementara ini, rupiah masih mengalami pelemahan lantaran dolar terus menguat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan The Fed yang terus menaikkan suku bunga.

“Kalau ketidakpastian global menurun, rupiah cenderung ke fundamental. Dan kami yakin tahun depan nilai tukar akan menguat ke fundamental,” kata Perry dalam acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton, Rabu, 21 Desember 2022.

Baca: Rupiah Ditutup Melemah di Level 15.619 per Dolar AS, Ini Sebabnya

BI juga memperkirakan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan berada di angka 4,5 persen sampai 5,3 persen. Dengan inflasi akhir tahun 2022 sebesar 5,4 persen, Gubernur BI Perry Warjiyo juga memprediksi semester I tahun 2023 inflasi inti akan berada di bawah 4 persen.

“Saya kira di penghujung tahun kita harus 3S. Syukur, semangat, dan sinergi,” ujar Perry dalam acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Head of Macroeconomic & Financial Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memproyeksikan nilai tukar rupiah akan berkisar pada 15.000 sampai 15.200 per dolar Amerika Serikat pada 2023.

“Kami masih memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.000 sampai Rp15.200 per dolar AS karena faktor ketidakpastian yang masih tinggi. Kalau surplus neraca dagang lebih rendah, rupiah berpotensi melemah,” katanya dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal IV 2022 yang dipantau di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022, dikutip dari Antara.

Hanya saja, pada akhir tahun 2022 ini terdapat capital inflow atau aliran modal asing masuk ke obligasi Indonesia yang akan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Jadi, kalau tahun depan, kita perhatikan siklusnya mungkin menuju akhir tahun sentimen akan membaik dengan berbagai faktor ekonomi global, seperti inflasi dan suku bunga acuan yang terkendali,” imbuhnya.

Dengan perbaikan sentimen secara global, investor asing berpotensi lebih banyak masuk ke obligasi Indonesia yang memengaruhi nilai tukar rupiah.

RIRI RAHAYU | ANTARA

Baca juga: Rupiah Menguat di Level Rp 15.598, Ekspor Mampu Topang Ekonomi RI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

6 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

10 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

14 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya