IHSG Diprediksi Masih Berfluktuasi, Samuel Sekuritas: Tren Saham GOTO Masih Turun
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 21 Desember 2022 09:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG masih bergerak tipis. Namun, Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat minat beli kembali terlihat ketika indeks berada di kisaran 6.740-6.680.
“Supply area saat ini di 6.780-6.855. Indeks diprediksi fluktuatif dalam kisaran tipis,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Rabu, 21 Desember 2022.
Baca: IHSG Menjauhi Level 7.000 di Awal Pekan
Dalam analisisinya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan tujuh saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Ketujuh saham itu adalah:
Saham pertama ANTM yang kemarin harganya ditutup di level 2.010. Harga kemarin terkoreksi, tapi masih terlihat minat beli. Supply area di 2.050-2.080, dengan batas risiko 1985, demand area 1.960-1.910. “Jika berhasil melampaui 2.080, maka supply area berikutnya di 2.120,” kata Alfatih.
Kedua, saham NMRI yang ditutup di level 10.050. Harga kemarin kembali menguat, masih bertahan di area demand dengan volume kuat pada 16 Desember 2022, sekaligus batas risiko 9.825, dan potensi kenaikannya 10.200-103.75, lalu ke 10.500.
Saham yang patut dicemati ketiga adalah BBNI yang ditutup di level 9.450. Harga kemarin masih tertahan di area trendline pola sejak Juli 2022. Jika pola masih ada, maka harga kemungkinan akan menguat kembali ke area supply 9.700-9.800, lalu 9.950. “Tekanan ke bawah 9.300, dapat mengubah sentimen jadi bearish,” tutur Alfatih.
Selanjutnya: Saham keempat adalah...
<!--more-->
Saham keempat, BUMI yang ditutup di level 164. Menurut Alfatih, harga kemarin kembali melemah selama sepekan berturut-turut. Dalam tren ini, penurunan dapat menuju ke 159, lalu 152. Jika mampu naik diatas 170, maka tekanan jual akan mereda.
Selanjutnya, saham kelima GOTO yang ditutup di level 87. Dari pergerakan harga dalam dua minggu terakhir, kata Alfatih, harga masih dalam tren turun dengan target teoritis jangka pendek ke 83-81, lalu 75. “Batas pivot di 95, yaitu level kenaikan yang akan meredakan tekanan bearish,” ucap dia.
Kemudian saham keenam, ada MDKA yang ditutup di level 4.160. Alfatih menjelaskan, harga kemarin menembus level psikologis 4.225, sehingga sentimen bearish kemungkinan menguat dan pelemahan ke area demand 4.055-3.975. Hanya jika berhasil menguat di atas 4.225 kembali maka sentimen bearish dapat diredakan.
Saham terakhir atau ketujuh, MEDC yang ditutup di level 1.070. Harga kemarin melemah, namun berada di area demand pola sejak Oktober 2022. “Kemungkinan penguatan jangka pendek ke 1.115-1.130, lalu 1.200 dengan batas risiko ketat di 1.040, karena jika tembus maka sentimen bearish akan menguat,” kata Alfatih.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca juga: 5 Tips Investasi Warren Buffett di Tengah Ancaman Resesi 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.