Rupiah Melemah ke 15.607 per Dolar AS, Semata-mata karena Pasar Global Belum Kondusif?

Selasa, 20 Desember 2022 13:28 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen ke level 15.607 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pada hari ini, Selasa, 20 Desember 2022. Sehari sebelumnya rupiah ditutup di 15.597 per dolar AS.

Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi memperkirakan nilai tukar rupiah bakal stabil di tengah pasar global yang kurang kondusif. "Kami memprediksi rupiah akan bergerak stabil di rentang Rp 15.550 - Rp 15.650 per dolar AS hari ini," ujarnya di Jakarta.

Baca: Rupiah Menguat Tipis di 15.596 per Dolar AS, Analis: Dipengaruhi Pertumbuhan Domestik

Faktor pemicu pelemahan rupiah

Ia menyebutkan masih melemahnya rupiah di antaranya karena kondisi di pasar global yang masih belum kondusif. Pasalnya, ada kekhawatiran terhadap resesi ekonomi di Amerika Serikat tahun depan yang menyebabkan aksi jual di pasar saham, komoditas, maupun obligasi global semalam.

Advertising
Advertising

Walhasil imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun naik 10 basis poin (bps) menjadi 3,58 persen. Hal serupa juga terjadi di Eropa di mana yield obligasi 10 tahun kembali naik 5 bps menjadi 2,2 persen.

Aksi jual yang lebih besar juga terjadi di pasar obligasi negara berkembang. Indeks EMBI dalam denominasi mata uang lokal maupun dalam dolar AS tercatat turun masing-masing 0,5 persen.

Namun di tengah sentimen negatif global, harga minyak dunia tercatat naik sebesar 1 persen untuk minyak mentah Brent menjadi US$ 79,8 per barel dan 1,2 persen untuk minyak mentah WTI menjadi US$ 75,2 dolar per barel.

Kenaikan harga komoditas itu didorong oleh optimisme investor terhadap prospek relaksasi kebijakan penguncian atau lockdown di Cina.

Sementara itu, faktor internal yang turut mempengaruhi pelemahan rupiah adalah keputusan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 5 persen.

Pemangkasan itu didasarkan pada pengetatan kebijakan moneter dalam bentuk kenaikan suku bunga yang masih akan terus berlanjut pada awal tahun depan. Selain itu ada kebijakan fiskal untuk menekan target defisit fiskal 2023 yang kurang dari minus 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Adapun pada Senin kemarin, 19 Desember 2022, kurs rupiah menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi 15.597 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.598 per dolar AS.

ANTARA

Baca juga: Rupiah Melemah ke Level 15.620 per Dolar AS di Awal Perdagangan, Apa Saja Pemicunya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

7 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

9 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

Nilai Rupiah mengalami penguatan terhadap Dolar AS pada akhir perdagangan Rabu, 11 September 2024. Hal ini disebabkan melemahnya indeks Dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

9 hari lalu

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

Hipm menyebutkan lemahnya nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

11 hari lalu

Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

Data tingkat pengangguran AS pada Agustus lebih rendah dibanding sebelumnya, hal ini mendorong penguatan indeks dolar AS dan membuat kurs rupiah melemah

Baca Selengkapnya

KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

14 hari lalu

KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

Obligasi terumbu karang menjadi alternatif pembiayaan tata kelola kawasan konservasi. Hasil kerja sama Bank Dunia beserta KKP, Bappenas, dan BPDLH.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Jadi Rp 15.423,5 per Dolar AS Sore Ini

22 hari lalu

Rupiah Melemah Jadi Rp 15.423,5 per Dolar AS Sore Ini

Nilai tukar rupiah sore ini ditutup melemah tipis 1,5 poin di level Rp 15.423,5 per US$.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Disinyalir Menurun, Apa Saja Faktornya?

22 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Disinyalir Menurun, Apa Saja Faktornya?

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat adalah harga barang dan jasa. Apa faktor lainnya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kaesang Pernah Dapat Jutaan Dolar AS untuk Modal Bisnis? 1.000 Pengemudi Ojol Geruduk Istana Negara Hari Ini

23 hari lalu

Terpopuler: Kaesang Pernah Dapat Jutaan Dolar AS untuk Modal Bisnis? 1.000 Pengemudi Ojol Geruduk Istana Negara Hari Ini

Koordinator MAKI Boyamin Saiman adukan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, atas dugaan gratifikasi ke KPK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Alasan Kurs Rupiah Dipatok 16.100 per Dolar AS di RAPBN 2025, karena Ketidakpastian Global?

24 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Alasan Kurs Rupiah Dipatok 16.100 per Dolar AS di RAPBN 2025, karena Ketidakpastian Global?

Sri Mulyani menjelaskan kepada DPR dalam rapat paripurna soal alasan kurs rupiah dipatok 16.100 per USD dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Menguat 5,34 Persen, BI: Didukung Aliran Masuk Modal Asing

25 hari lalu

Kurs Rupiah Menguat 5,34 Persen, BI: Didukung Aliran Masuk Modal Asing

Nilai tukar rupiah menguat 5,34 persen dibandingkan posisi akhir Juli 2024. Begini penjelasan lengkap BI.

Baca Selengkapnya