KPPU Lakukan Investigasi Dugaan Kartel dan Monopoli dalam Sektor Pakan Ternak

Rabu, 14 Desember 2022 17:30 WIB

Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Selasa, 13 Desember 2022. Mereka juga mendesak Ombudsman RI melakukan investigasi atas prakarsa sendiri. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menanggapi permintaan dari para peternak agar segera menginvestigasi dugaan kartel dan monopoli bisnis di bidang industri unggas. Hal ini diharapkan bisa melindungi peternak rakyat dari tekanan pelaku usaha besar.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Deswin Nur mengatakan, "Hal ini menjadi perhatian dan masukan bagi KPPU dalam pengawasan yang dilakukan di sektor tersebut," katanya dihubungi pada Rabu, 14 Desember 2022.

Baca: Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

Deswin menjelaskan, saat ini KPPU tengah melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam sektor pakan ternak. KPPU juga melakukan klarifikasi atas laporan masyarakat berkaitan dengan pembibitan anak ayam atau day-old-chick (DOC).

"Kami berharap KPUN atau para asosiasi peternakan lainnya dapat bekerja sama dengan KPPU guna memberikan data/informasi atau bukti yang mendukung dugaan pelanggaran tersebut," ujar Deswin.

Advertising
Advertising

Dalam melindungi peternak, KPPU memiliki fungsi/kewenangan dalam melakukan pengawasan atas kemitraan UMKM (seperti peternak) dengan pelaku usaha besar di sektor tersebut.

Pernyataan Deswin tersebut juga merespons demonstrasi yang digelar komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) di tiga titik di Jakarta kemarin. Tiga titik lokasi itu adalah di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, dan KPPU.

Selanjutnya: Ketua KPUN Alvino Antonio meminta ...

<!--more-->

Ketua KPUN Alvino Antonio meminta semua pihak membuka data bisnis unggas atas kecurigaannya terhadap praktik monopoli dan kartel. Ia menyebut peternak rakyat sudah 12 tahun berdarah-darah mengalami kerugian.

Namun hingga kini, kata Alvino, tidak ada perlindungan yang pasti dari pemerintah. Meskipun peraturan tingkat menteri sudah ada, kata dia, pelaksanaan dan pengawasannya tidak berjalan efektif.

"Ada potensi permainan monopoli bisnis yang sangat kuat oleh industri. Padahal, kami sama-sama melakukan bisnis yang sama, yakni sama-sama ayam ras,” kata Alvino.

Ia lalu mencontohkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi. Di dalam Pasal 16 ditegaskan, pembagian porsi DOC FS paling rendah 50 persen dikuasai oleh pelaku usaha peternak mandiri, koperasi, dan peternak.

Sedangkan 50 persen lainnya dikuasai oleh industri. Faktanya, menurut mereka, peternak mandiri atau koperasi memegang peranan 20 persen dari total yang dijanjikan oleh pemerintah sebesar 50 persen.

NABILA NURSHAFIRA

Baca juga: Peternak Desak Pemerintah Serius Tangani Penggunaan Antibiotik Berlebihan pada Ayam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

1 hari lalu

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

TAUD menyatakan berhasil mengidentifikasi 254 korban kekerasan fisik yang dilakukan aparat saat demonstrasi Kawal Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

2 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

Demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap enam mahasiswa Unimal yang kini berstatus sebagai tersangka setelah unjuk rasa di gedung DPRA.

Baca Selengkapnya

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

4 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya

Sekjen KPPU Charles Panji Blak-blakan soal Alasannya Ikut Seleksi Anggota BPK: Banyak Masalah Nonteknis

16 hari lalu

Sekjen KPPU Charles Panji Blak-blakan soal Alasannya Ikut Seleksi Anggota BPK: Banyak Masalah Nonteknis

Sekretaris Jenderal KPPU Charles Panji Dewanto, ungkap alasan ikut seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Apa saja alasannya?

Baca Selengkapnya

Fit and Proper Test Calon Anggota BPK, Ada Dosen, Sekjen KPPU hingga Penyidik KPK

17 hari lalu

Fit and Proper Test Calon Anggota BPK, Ada Dosen, Sekjen KPPU hingga Penyidik KPK

Komisi XI DPR menggelar hari kedua uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ada siapa saja?

Baca Selengkapnya

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

18 hari lalu

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

Polisi menyebut, para demonstran yang ditangkap telah dijemput oleh keluarga dan wali mereka pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

20 hari lalu

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

LBH Jakarta mendesak Polri untuk transparan dengan menunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat hadapi demonstran melawan politik dinasti.

Baca Selengkapnya

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

20 hari lalu

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

LBH Jakarta: Polisi Belum Kembalikan Barang Milik Demonstran Kawal Putusan MK

20 hari lalu

LBH Jakarta: Polisi Belum Kembalikan Barang Milik Demonstran Kawal Putusan MK

Masih ada 19 barang milik 11 demonstran yang disita secara paksa dan belum dikembalikan oleh polisi saat demonstrasi di DPR 22 Agustus 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

21 hari lalu

Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

Ini enam hal desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) atas penanganan demonstrasi aparat yang eksesif.

Baca Selengkapnya