Manajemen GOTO Percepat Upaya Dorong Profitabilitas, Apa Saja yang Dilakukan?
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 8 Desember 2022 19:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Jacky Lo menyatakan pihaknya akan terus berfokus pada pertumbuhan usaha yang kualitas.
Di samping itu, perusahaan dengan kode saham GOTO ini juga memprioritaskan program-program efisiensi untuk mengurangi beban usaha, menumbuhkan margin, serta mempercepat langkah mencapai profitabilitas atau keuntungan.
Baca: Setelah PHK 1.300 Karyawan, GoTo Bakal Divestasi Saham
“Inisiatif efisiensi yang kami lakukan mencakup rasionalisasi insentif, upaya pemasaran yang lebih efisien, serta intergasi yang lebih erat dalam ekosistem,” ujar Jacky Lo dalam Public Expose GOTO yang digelar secara virtual pada Kamis, 8 Desember 2022.
Efisiensi perbaiki kinerja keuangan
Jacky menyebut berbagai upaya efisiensi tersebut telah berdampak positif pada margin kontribusi atau nilai pendapatan bersih perusahaan dikurangi variabel. Jumlah tersebut menunjukan perbaikan sebesar 43 persen dibanding tahun sebelumnya, atau 41 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Begitu pula dengan indikator penting EBITDA yang disesuaikan. Dengan upaya pengelolaan beban operasional yang baik pada kuartal ini sekaligus peningkatan pada margin kontribusi, Jacky mengatakan GOTO membukukan perbaikan sebesar EBITDA sebesar 11 persen dibanding tahun sebelumnya atau 10 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Pertumbuhan yang kami bukukan pada EBITDA yang disesuaikan mencerminkan hasil dari upaya kami untuk mengoptimalkan beban operasional nonpersonalia,” kata Jacky.
Selanjutnya: Pada kuartal III tahun 2022...
<!--more-->
Adapun pada kuartal III tahun 2022, Jacky menyebut nilai transaksi bruto GOTO mencapai Rp 161 triliun. Sedangkan pendapatan mencapai Rp 5,9 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan lebih dari 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021.
3 Penyebab saham GOTO jeblok
Namun di sisi lain, Direktur GOTO Hans Patuwo mengungkapkan adanya tiga faktor yang menyebabkan penurunan harga saham GOTO. Ketiga faktor tersebut, yakni kondisi makro ekonomi, pasar modal, dan kompetisi.
“Selama dua tahun lebih dunia bisnis mengalami tantangan yang dipicu pandemi Covid-19 dan kini kita tengah menghadapi kondisi geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan pasar modal yang mempengaruhi kepercayaan pelanggan,” ujar Hans.
Hans mengakui bahwa GOTO tidak kebal di tengah kondisi yang tidak pasti ini. Namun, pihaknya akan terus maju dan berkomitmen untuk tumbuh secara berkelanjutan. “Kami akan mempercepat langkah menuju profitabilitas,” kata dia.
Baca juga: Saham GOTO Jeblok Sejak Akhir November, Manajemen Blak-blakan Jelaskan Sebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.