Aliran Modal Asing Rp 7,3 T Masuk Pasar Surat Utang Negara Indonesia

Kamis, 8 Desember 2022 08:47 WIB

Ilustrasi investasi. pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Investor asing mencatatkan inflow tertinggi ke pasar obligasi Indonesia dalam setahun terakhir.

Berdasarkan laporan Bloomberg pada Rabu 7 Desember 2022, Surat Utang Negara(SUN) Indonesia berdenominasi rupiah tercatat diserap sebanyak US$467 juta atau Rp7,3 triliun (US$1 = Rp15.642) pada Senin kemarin. Inflow tersebut merupakan yang terbesar secara harian sejak Agustus 2021.

Sementara itu, pada November lalu inflow asing ke pasar SUN mencapai US$1,5 miliar (Rp23,46 triliun), atau yang terbanyak dalam 3 tahun terakhir.

Data dari Bloomberg juga menyebutkan perusahaan pengelola dana telah membeli surat utang Indonesia sebanyak US$10,2 miliar selama 10 bulan tahun 2022. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Bloomberg mulai mengumpulkan data terkait pada 2010.

Obligasi Indonesia digunakan sebagai barometer untuk mengukur selera risiko pasar. Tingkat permintaan surat utang pemerintah Indonesia mengindikasikan adanya perbaikan outlok makroekonomi seiring dengan sikap The Fed yang kemungkinan tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunganya.

Selain itu, relaksasi kebijakan zero covid di China dan melemahnya tekanan harga turut mendukung kinerja aset di wilayah Asia hingga outperform.

Senior Rates Strategist di Australia & New Zealand Banking Group Ltd Jennifer Kusuma mengatakan potensi kenaikan inflow asing ke SBN Indonesia masih dapat terjadi jika sentimen global menunjukkan perbaikan yang bertahan lama.

“Data aliran dana mengindikasikan bahwa eksposur pasar global ke negara emerging markets telah menurun sepanjang tahun ini,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Selanjutnya: Obligasi global mengalami tekanan setelah kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga

<!--more-->

Sepanjang tahun ini pasar obligasi global mengalami tekanan setelah kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunganya secara agresif. Imbal hasil (yield) SBN Indonesia juga sempat melonjak ke level tertingginya dalam 2 tahun pada Oktober 2022.

Tren tersebut mulai berbalik setelah The Fed diprediksi akan melunakkan laju kenaikan suku bunganya. Sebuah indeks obligasi Indonesia mencatatkan return sebesar 2,3 persen untuk investor berdenominasi dolar AS pada November 2022, atau yang tertinggi sejak Agustus 2021.

Adapun, pada Selasa 6 Desember 2022 kemarin pemerintah telah menyelesaikan seluruh lelang SUN untuk tahun 2022. Pada lelang terakhir tersebut, pemerintah mencatatkan penawaran yang masuk sebesar Rp27,66 triliun dengan jumlah dimenangkan Rp15,5 triliun.

“Sesuai kalender penerbitan SBN, pemerintah melakukan lelang SBN terakhir di tahun ini pada 6 Desember 2022,” Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto dalam keterangan resminya.

Suminto memaparkan di tengah kondisi pasar yang cukup volatil sepanjang tahun, pemerintah telah berhasil menyelesaikan lelang SBN sesuai jadwal yang ditetapkan serta memenuhi kebutuhan pembiayaan yang diperlukan.

Sementara itu, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pada lelang kemarin, minat investor non residen meningkat menjadi Rp6,93 triliun dari Rp6,40 triliun pada lelang sebelumnya.

Jumlah penawaran masuk (incoming bids) dari investor non residen mayoritas pada seri SUN tenor panjang atau lebih dari 10 tahun sebesat Rp6,48 triliun atau 93,5 persen dari total penawaran investor asing dan dimenangkan sebesar Rp5,77 triliun atau 37,26 persen dari total penawaran yang dimenangkan (awarded bids).

Deni menjelaskan seri SUN tenor 6 dan 11 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 58,91 persen dari total penawaran masuk dan 42 persen dari total awarded bids.

Selain itu, incoming bids terbesar pada tenor 11 tahun yaitu Rp9,07 triliun atau 32,78 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp6,50 triliun, 42 persen dari total awarded bids.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

12 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

8 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya