Terpopuler: Buwas Pertanyakan Data Beras Kementan, Lowongan Kerja di Astra Honda Motor
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 8 Desember 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Rabu, 7 Desember 2022, dimulai dari Dirut Bulog Budi Waseso atau Buwas yang mempertanyakan data beras versi Kementerian Pertanian.
Berikutnya ada berita tentang BUMN yang disiapkan Erick Thohir menjadi pembeli siaga bahan pokok dan Sri Mulyani kembali meminta pemda segera membelanjakan dana yang mengendap di perbankan. Lalu ada berita tentang lowongan kerja di Astra Honda Motor dan bos Wanaartha Life membeberkan nilai kewajiban yang harus dibayarkan kepada para pemegang polis.
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Persoalkan Data Beras Kementan, Buwas: Saya Cek di Lapangan Enggak Ada
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas buka suara ihwal impor beras di tengah klaim surplus dari Kementerian Pertanian (Kementan). Ia mengaku sudah mengecek ke lapangan untuk memverifikasi data yang dikirimkan Kementan bersama Satgas Pangan.
Menurutnya, data tersebut tak sejalan dengan yang ada di lapangan. "Sebenarnya saya maunya terima beras, bukan terima data. Saya cek di lapangan enggak ada," kata dia dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Rabu, 7 Desember 2022.
Ia tak menampik berdasarkan data, memang hasil panen mencukupi kebutuhan domestik. Buwas pun yakin data yang ada di Kementan atau Badan Pusat Statistik (BPS) sama. Tapi menurutnya stok yang siap diserap oleh Bulog tidak mencukupi. Pasalnya, pihak penggilingan tak berani membuat kontrak penjualan kepada Bulog sebanyak itu.
Simak lebih jauh tentang beras di sini.
<!--more-->
2. Antisipasi Resesi 2023, Erick Thohir: BUMN Siap jadi Pembeli Siaga Bahan Pokok
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan perusahaan-perusahaan pelat merah akan siaga membeli bahan pokok untuk menjaga stok dan kestabilan harga pangan pada tahun depan. Pasalnya, kondisi rantai pasok dunia diperkirakan masih terganggu pada tahun 2023 seiring dengan ancaman resesi global.
"BUMN siap untuk menjadi pembeli siaga (off taker) bahan-bahan kebutuhan pokok pada tahun depan," ucapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 6 Desember 2022.
Namun Erick mengajukan satu syarat, yaitu penyerapan perlu disertai dengan penugasan yang jelas dari pemerintah terhadap BUMN pelaksana. Penugasan ini diperlukan agar para pemimpin di BUMN bidang pangan tidak ragu dan khawatir atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka.
Simak lebih jauh tentang Erick Thohir di sini.
3. Sri Mulyani Minta Pemda Segera Belanjakan Dana Mengendap: Bukan Asal Habis
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar pemerintah daerah (Pemda) segera membelanjakan dana yang mengendap di perbankan.
"Ayo kita sama-sama mengeksekusinya, karena biasanya belanja utamanya belanja modal sangat banyak tantangannya," ujar Sri Mulyani dalam acara bertajuk 'Seremoni Serah Terima BMN Kementerian PUPR Tahun 2022 Tahap 2' yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022.
Dalam catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dana pemda di perbankan per Oktober 2022 naik 22,94 persen ketimbang periode serupa tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp 278,73 triliun dari Rp 226,71 triliun.
Simak lebih jauh tentang Sri Mulyani di sini.
<!--more-->
4. Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja Lulusan S1 dan D4, Simak Persyaratannya
PT Astra Honda Motor (AHM) membuka sejumlah lowongan kerja untuk periode pendaftaran hingga 30 Desember 2022. Kesempatan kerja ini terbuka bagi lulusan S1 dan D4.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi AHM Career di https://recruitment.astra-honda.com/vacancies, beberapa posisi yang ditawarkan berikut persyaratannya, antara lain:
Simak lebih jauh tentang lowongan kerja di sini.
5. Bos Wanaartha Life Beberkan Kewajiban yang Harus Dibayar ke Pemegang Polis Mencapai Rp 15,7 Triliun
Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) Adi Yulistanto membeberkan hasil audit independen menunjukkan bahwa nilai kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan kepada para pemegang polis mencapai Rp 15,7 triliun. Di saat yang sama, nilai aset Wanaartha Life tidak mencapai angka Rp 1 triliun.
“Pada saat kami bergabung di akhir 2021, bahkan audit di tahun 2020 belum dilakukan, sehingga kami lakukan audit. Auditor yang ditunjuk pada saat itu membuat laporan kepada kami, memang dilaporkan hasilnya adalah kewajiban sebesar Rp 15,7 triliun, ini berdasarkan audit independen,” ujar Adi, dalam konferens pers, Rabu, 7 Desember 2022.
Adi menjelaskan, jajaran direksi baru telah menemukan adanya kejahatan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Hal ini telah dilaporkan ke Bareskrim Polri serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dua lembaga itu tengah melakukan upaya penegakan hukum.
Simak lebih jauh tentang Wanaartha Life di sini.