Kisruh Data Beras, BPS dan Bapanas Akan Validasi ke Lapangan

Selasa, 6 Desember 2022 12:30 WIB

Pekerja mengangkut karung beras ke gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2022. Bulog menjamin stok beras, telur, dan gula pasir, aman untuk Ramadan dan Lebaran. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan memvalidasi data stok beras di lapangan pada 31 Desember 2022. Tujuannya agar angka produksi beras dalam negeri dan pasokannya tak simpang siur.

Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan telah melakukan survei pada Juni lalu perihal data beras. Namun, data tersebut perlu dievaluasi kembali karena stok beras dalam negeri sebagian besar berada di masyarakat atau rumah tangga.

"Pada survei Juni, 60-63 persen stok itu ada di masyarakat. Ini barangkali jadi persoalan. Kita evaluasi stok kita di Indonesia akhir Desember nanti," tuturnya saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat pada Senin, 5 Desember 2022.

Lebih lanjut, menurut Margo, produksi beras pada 2022 masih mencukupi jika dibandingkan dengan perkiraan konsumsinya. Masalahnya, panen raya yang berlangsung pada Maret hingga April 2022 hanya terjadi di beberapa wilayah.

Baca: Bapanas Pastikan Impor Beras Hanya Opsi Terakhir

Advertising
Advertising

Sebab, tidak semua provinsi merupakan sentra produksi padi. Sehingga, pemerintah perlu mengelola penyaluran dari wilayah yang surplus ke wilayah yang kekurangan pasokan beras.

Di sisi lain, BPS melihat pengelolaan pemerintah terhadap stok beras domestik dinilai belum mumpuni sehingga masih perlu dibenahi. Saat panen raya, kata dia, seharusnya Bulog melakukan penyerapan sebagai cadangan beras pemerintah. Dengan demikian pada masa gagal panen, stok itu bisa dimanfaatkan dan bisa didistribusikan ke masyarakat.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Indonesia menghadapi tantangan dalam menyerap pasokan beras untuk cadangan di Bulog. Tantangan tersebut utamanya soal harga.

Harga beras domestik, kata Arief, masih tinggi bila dibandingkan dengan beras impor. Ia mencatat, harga beras impor berkisar Rp 8.500 sampai Rp 9.000 per kilogram. Harga itu bergantung pada jenis dan kualitasnya. Sementara itu, harga rata-rata beras di penggilingan domestik mencapai Rp 10.300 per kilogram, berdasarkan data dari Kementerian Pertanian.

Stok cadangan beras di Bulog pun kini tersisa 514 ribu ton dan perlu ditambah hingga 1,2 juta ton sampai akhir tahun. Arief menilai penambahan cadangan beras ini penting, terlebih jika terjadi sesuatu, seperti bencana gempa di Cianjur atau banjir di Jakarta. "Negara itu harus hadir disana. Negara tidak boleh tidak punya stok," kata Arief.

Baca: Redam Kenaikan Harga Telur, Bapanas Akan Banjiri Pasokan ke Pasar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

7 jam lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

9 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

9 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

7 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

8 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya