Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

Senin, 5 Desember 2022 12:54 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Bali, Senin, 11 Juli 2022. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sudah belajar mengambil keputusan di tengah kondisi ketidakpastian, seperti pandemi Covid-19, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Karena itu, Indonesia dianggap lebih siap dalam menghadapi gejolak ekonomi karena ketidakpastian global tahun depan.

“Hidup adalah ketidakpastian, demikian juga pengambilan kebijakan,” ujar dia dalam diskusi hybrid bertajuk ‘Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik’ pada Senin, 5 Desember 2022.

Perry kemudian membeberkan tiga langkah yang akan diambil Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian dan ancaman krisis global pada masa mendatang. Jika tingkat kemungkinan ketidakpastian mencapai olebih dari 75 persen, Indonesia akan menggunakan skenario baseline.

“Dengan dasar itu kita mengambil kebijakan,” kata dia.

Baca: Ini Perbedaan Modal Asing yang Keluar dari RI dan Negara Maju di 2022

Advertising
Advertising

Sedangkan bila kemungkinan ketidakpastian antara 50-75 persen, Indonesia akan membuat skenario yang disebut add work risk. “Agar kita bisa bersiap kalau skenario baseline itu mengarah ke skenario add work risk tentu saja kita sudah tahu responsnya,” ucap Perry.

Sedangkan ketidakpastian dengan tingkat kemungkinan 50 persen harus dihadapi dengan kewaspadaan. “Itulah langkah pertama dalam decision under uncertainty (keputusan dalam ketidakpastian),” tutur Perry.

Perry melanjutkan, dalam mengambil keputusan atau kebijakan, Indonesia perlu bersinergi, berkolaborasi, dan berkoordinasi. Terutama, antar-lembaga.

“Koordinasi pemerintah dan BI sangat kuat, demikian juga dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), perbankan, dengan pemangku bisnis, akademisi dan masyarakat. Respon bauran kebijakan dalam Sinergi dan koordinasi yang sangat kuat,” kata dia.

Kendati diliputi ketidakpastian, Perry meminta pemerintah optimistis dengan berbagai skenario sampai bauran kebijakan. "Kita harus optimis untuk melangkah ke depan dan dengan keyakinan menuju Indonesia yang tentu saja tidak hanya semakin pulih tapi juga tahan menahan gejolak global. Bangkit menuju Indonesia maju,” ujar bos Bank Indonesia itu.

Baca juga: Simak Jadwal Operasional Terbaru Bank Indonesia Menjelang Natal dan Tahun Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya