Obat Sirup Kembali Dijual di Apotek Terdekat

Sabtu, 3 Desember 2022 15:47 WIB

Apoteker menunjukkan sejumlah obat sirup untuk disimpan dalam kardus saat sidak penjualan obat sirup di Apotek Villa Duta, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 22 Oktober 2022. Dalam sidak tersebut, sejumlah apotek, ritel dan rumah sakit di Kota Bogor telah mematuhi dan melaksanakan kebijakan pemerintah tentang larangan penjualan obat maupun resep dalam bentuk sirup. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Industri farmasi kembali menjual obat sirup yang dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kemarin, BPOM menyatakan ada 172 obat sirup dan 22 industri farmasi yang telah memenuhi standar ketentuan.

“Semua produk sirup yg telah memenuhi ketentuan atau memenuhi standart akan diinformasikan oleh BPOM dapat di gunakan oleh fasilitas kesehatan dan masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia Elfiano Rizaldi ketika dihubungi Tempo pada Sabtu, 3 Desember 2022.

Sebelumnya secara paralel, Elfiano berujar, industri farmasi telah melakukan pengujian mandiri perihal produk obat sirup yang menggunakan pelarut propilen glikol, propietilen glikol, dan gliserin. Ia melanjutkan, produk yang aman kini bakal diedarkan oleh produsen industri farmasi ke seluruh fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, apotek, klinik, dan berbagai toko obat.

Baca Juga: BPOM Umumkan 2 Perusahaan Farmasi Sebagai Tersangka Kasus Cemaran EG dan DEG

Adapun Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Noffendri Roestam mengatakan pengedaran obat sirup sudah berangsur-angsur kembali normal. Kini, obat sirup pun sudah mulai ada di semua apotek.

Advertising
Advertising

“Kami lebih memantau di pelayanannya. Pelayanan obat sirup sudah berjalan sesuai dengan perkembangannya. Obat tersebut sudah ada di apotek-apotek,” kata dia.

Setelah melakukan survei ke beberapa gerai apotek, Tempo melihat beberapa obat sirup yang sempat ditahan peredarannya kini telah kembali dipajang di rak. Meskipun, belum semoncer sebelumnya, transaksi obat sirup tetap ada.

Pembeli juga mulai kembali membeli obat sirup, kendati tidak sebanyak sebelumnya. “Stoknya aman, kaloau habis kita order lagi. Sudah pada mulai beli, tapi enggak sebanyak dulu. Masih pada takut-takut,” kata seorang penjaga apotek di Jakarta yang namanya tidak mau disebutkan.

Penjaga apotek itu melanjutkan, tokonya mengikuti anjuran BPOM. “Kalau bahaya ya kita enggak jual, tapi kalau sudah aman, kita jual lagi,” ujarnya.


DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

5 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

9 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

12 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

33 hari lalu

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

33 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

39 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Manajemen Tutup Kegiatan Operasional

39 hari lalu

Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Manajemen Tutup Kegiatan Operasional

Sejak penemuan mayat pada Ahad, 18 Februari 2024, apotek Kimia Farma segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

46 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

46 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya